Di Balik Nekatnya Ketua KPPS TPS 10 Baamang Hilir Sediakan Bilik Suara Tambahan

Pemilih Mengantre, Akomodir Keluhan Warga yang Kepanasan Menunggu

ketua kpps
BERI PENJELASAN: Ketua KPPS TPS 10 Kelurahan Baamang Hilir Hendrawansyah saat ditemui di kediamannya, Jumat (16/2/2024). (HENY/RADAR SAMPIT)

Sebuah video berdurasi 12 detik viral di kalangan warga Kabupaten Kotawaringin Timur. Menyorot Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 10 Kelurahan Baamang Hilir RT 10 RW 2 Jalan Teluk Rindang.

HENY, Sampit | radarsampit.com

Bacaan Lainnya

Belum jelas maksud dari pesan yang disampaikan dalam video berdurasi singkat itu. Namun, ada yang menduga surat suara pemilih dimasukkan seseorang yang menjabat Ketua KPPS setempat.

Radar Sampit langsung menelusuri informasi itu dengan mendatangi Ketua KPPS TPS 10, Kelurahan Baamang Hilir, Hendrawansyah. Dia membenarkan yang disorot dalam video tersebut dirinya. Namun, dia menjelaskan bahwa hanya mengawasi petugas keamanan Linmas yang memasukkan surat suara.

”Saya juga tidak mengerti ada beberapa orang termasuk saksi yang menyorot saya dan mengirim video ke saya. Di dalam video itu dan kondisi aslinya, saya hanya mengawasi petugas Linmas memasukkan surat suara pemilih,” kata Hendrawansyah yang juga Ketua RT 10 RW 2 ini saat ditemui Radar Sampit di kediamannya, Jumat (16/2/2024).

Baca Juga :  DUH!!! Perceraian di Kobar Didominasi Pasangan Muda

Hendrawansyah menjelaskan, kondisi yang sebenarnya terjadi pada hari pemungutan suara 14 Februari 2024 lalu, ramai warga mengantre untuk melakukan pencoblosan pemungutan suara.

”Banyak warga mengeluh kepanasan, tidak sabaran ingin segera mencoblos, mendesak kami KPPS untuk disediakan bilik suara lagi. Karena desakan warga dan juga disetujui saksi dan pengawas TPS, satu ruang tamu rumah milik warga yang berada di depan TPS dijadikan bilik suara. Di dalamnya ada tiga saksi dari total 7 saksi yang hadir di TPS,” katanya.

Hendra mengaku menyalahi aturan menambah bilik suara di luar TPS yang telah ditentukan. Namun, ia hanya tak ingin ada warganya tak menggunakan hak pilihnya.

Sebagai informasi, di TPS 10 Baamang Hilir ada 279 daftar pemilih tetap (DPT). Sebanyak 141 warga hadir menggunakan hak suaranya, ditambah delapan orang yang masuk dalam daftar pemilih tambahan (DPTb).

”Saya menyadari, setiap TPS sudah disediakan empat bilik suara. Kami sudah membuka TPS lewat dari jam tujuh pagi, warga datang jam sepuluh ke atas. Setiap warga yang datang di TPS itu berbeda-beda, ada yang cepat coblosnya ada yang membutuhkan waktu lama untuk membaca dan menentukan pilihan mana orang yang harus mereka coblos. Itulah yang membuat warga kami ada yang kurang paham dan kurang mengenali calon, sehingga lama berada di bilik suara. Sedangkan warga yang mengantre menunggu di luar tidak sabar kepanasan. Bahkan, ada delapan orang yang ingin pulang saya larang, karena saya tidak ingin warga kami golput (golongan putih), tidak menggunakan hak suaranya,” jelasnya.



Pos terkait