Dialog Publik Pemuda untuk Uji Kandidat Pilkada Kotim 

Belum Puas karena Terbatasnya Waktu, Apresiasi Inisiatif Generasi Muda

dialog publik
DIALOG: Dua kandidat Pilkada Kotim menghadiri dialog publik yang digelar OKP Kotim, Selasa (9/10). (RADO/RADAR SAMPIT)

Dia berharap diskusi publik bersama OKP Kotim dapat kembali digelar agar generasi muda bisa menyalurkan aspirasi. Tidak harus acara besar hingga menyewa gedung, cukup acara sederhana untuk generasi muda Kotim menyampaikan uneg-unegnya.

Ketua Panitia Dialog Publik Calon Kepala Daerah Fast Andreian Tuuni mengatakan, ada delapan OKP yang berkolaborasi dalam acara itu, di antaranya GMKI, GMNI, Pemuda Katolik, KNPI, dan BEM se-Kotim.

Bacaan Lainnya

”Kami sudah mempersiapkan kegiatan ini sejak sebulan lalu. Kami ingin memberikan ruang bagi anak muda kita untuk mengenal para paslon, supaya lebih mudah dan ceria, serta bisa memilih calon pemimpin yang cocok dan layak,” katanya.

Undangan bagi setiap paslon disampaikan dua pekan sebelum acara. Pihaknya telah berupaya menyesuaikan jadwal kegiatan dengan waktu luang paslon untuk memberikan kesempatan yang seimbang memperkenalkan diri, serta visi-misi bagi generasi muda.

Baca Juga :  Diduga Berhalusinasi, Pemuda Ini Gantung Diri

”Sebenarnya kami mau ketiganya hadir, supaya generasi muda bisa mengenal semua paslon. Tapi, kami juga tidak bisa memaksakan mereka hadir,” katanya.

Perwakilan paslon nomor urut tiga, Rudini, mengapresiasi pemuda-pemudi yang tergabung dalam Cipayung Kotim atas inisiatif menggelar diskusi publik tersebut. Menurutnya, kegiatan itu sebagai bentuk kepedulian terhadap daerah.

”Melalui kegiatan ini, mereka membantu mengenalkan kami, calon-calon kepala daerah dan program-program kami. Walaupun belum semua bisa kami sampaikan karena waktu yang terbatas,” katanya.

Minimal dari kegiatan itu, lanjutnya, masyarakat, khususnya generasi muda bisa lebih mengenal paslon Rudini-Paisal. Pihaknya juga bisa menyerap banyak aspirasi dari para mahasiswa.

”Pemuda-pemuda kita ini luar biasa, inovatif, dan kreatif. Tapi, yang kami dengarkan, potensi itu selama ini belum dimaksimalkan. Ruang komunikasi dan kesempatan mereka terbatas. Hal ini tentu akan menjadi perhatian kami apabila terpilih memimpin Kotim selanjutnya,” katanya.

Respons positif juga disampaikan Siyono. Dia juga menyesalkan paslon nomor urut satu tidak hadir. Sebab, menurutnya, dialog publik itu akan lebih menarik karena ada tolok ukur dari petahana.



Pos terkait