Diduga Depresi Sering Dibully, Pekerja Bank Sampah Gantung Diri

mayat
Ilustrasi. (net)

Keluarga korban meminta agar tidak dilakukan otopsi dan telah membuat surat pernyataan penolakan otopsi.

Meski dugaan awal mengarah pada tindakan bunuh diri, pihak Kepolisian akan tetap melakukan penyelidikan lebih lanjut. Terutama terkait motif yang membuat korban gantung diri.

Bacaan Lainnya

Sempat Curhat Tentang Nasib

Kronologis penemuan jenazah Riyanto ini berawal dari kecurigaan sang kakak, Masrifah yang melihat pintu rumahnya terkunci dari dalam.

Saat itu, Masrifah pulang bekerja sebagai petugas kebersihan di Pasar Martapura sekira jam 11.00 Wita.

Sesampainya di rumah, ia mendapati pintu terkunci dari dalam.Yakin adiknya ada di dalam rumah karena memang sering pulang duluan, Masrifah mencoba mengetuk pintu sambil memanggil nama sang adik.

“Mulai dari mengetuk, sampai sampai menggedor pintu, tapi tidak juga ada jawaban,” kata Masrifah.

Waktu itu, ia hanya mengira bahwa Riyanto sedang tidur pulas. Namun, hari itu ia melihat ada yang janggal pada sepatu milik adiknya.

Baca Juga :  Ajak Warga Suka Menabung di Bank Sampah

Biasanya, kata Masrifah sepatu bekerja adiknya itu ditaruh secara rapi di tempatnya dalam kondisi sudah dicuci.

Tapi, pada hari itu ia melihat sepatu adiknya bergelimpangan di depan pintu dan tidak dicuci.

“Karena saya juga kelelahan usai bekerja, saya memilih tidur dulu di teras rumah sambil menunggu pintu dibuka,” tuturnya.

Selepas zuhur, Masrifah bangun. Mengetahui pintu rumah masih terkunci, kejanggalan dalam pikirannya pun semakin menjadi-jadi. Hingga akhirnya ia mencoba masuk lewat jendela kamar adiknya.

Berhasil membuka paksa jendela, alangkah terkejutnya Masrifah melihat adiknya sudah tewas dengan posisi tergantung. “Saya langsung teriak histeris minta tolong,” kata Masrifah.

Ia sempat bingung mengapa adiknya sampai memutuskan untuk gantung diri. Namun, Masrifah ingat akan penuturan adiknya itu, beberapa hari lalu.

Ia menduga keputusan adiknya mengakhiri hidup dengan cara seperti itu lantaran ada rasa trauma.

Masrifah menceritakan sekitar enam tahun yang lalu adiknya pernah menjadi korban perundungan oleh tetangga.

“Adik saya pernah dipukuli dan dibully tetangga. Mereka satu keluarga memukuli adik saya,” ungkap Masrifah.



Pos terkait