Diduga Tukar Sparepart Moge, Montir dan Bos Bengkel Terancam Dipolisikan

ilustrasi bengkel
Ilustrasi (IDN Times)

SAMPIT, radarsampit.com – Pemilik Harley Davidson jenis Forty Eight mengancam akan memidanakan montir dan bos bengkel motor gede di Kota Sampit. Pemiliknya menduga motor seharga lebih setengah miliar tersebut mesinnya ditukar di beberapa bagian, sehingga dia dirugikan. Pihaknya masih menunggu iktikad baik penyelesaian masalah itu di luar jalur hukum.

Pemilik motor, Adit, mengatakan, kejadian berawal ketika motornya mengalami tekor aki akibat lama tidak digunakan. Dia lalu berinisiatif membawanya ke bengkel moge di Sampit. Akan tetapi, motornya tak langsung diperbaiki hingga berbulan-bulan.

Bacaan Lainnya

Dia pun mendesak agar motornya segera ditangani, hingga akhirnya mekanik bengkel menyatakan bagian elektrik mesin harus diganti dengan harga sekitar Rp30 juta.

”Saya tanya, berapa hari bisa datang barangnya. Katanya dua minggu. Tapi, setelah dua minggu, barangnya tidak ada juga dan kami putuskan menariknya,” ujarnya.

Baca Juga :  Jual Barang Curian di Facebook, Maling Motor Tumbang Didor Polisi

Motor tersebut kemudian dikirim ke Jakarta untuk perbaikan. Saat ditangani, di bengkel resmi, ada beberapa bagian yang dicopot dan diganti dengan barang yang tidak sesuai spek mesin.

”Soknya ditukar dengan yang lain. Kampas kopling serta otak motor bagian kanan ditukar. Melalui sistem yang sudah terkomputerisasi terlihat beberapa bagian motor saya diambil dan diganti dengan yang lain,” katanya.

Adit menuturkan, penukaran beberapa bagian alat penting di motor miliknya merupakan perbuatan tidak terpuji. Dia merasa kepercayaannya diabaikan begitu saja. Karena itu, apabila dalam waktu dekat tidak dilakukan penyelesaian, dia akan menempuh jalur hukum, baik pidana maupun perdata dengan gugatan kerugian materil yang dialami.

Kejadian tersebut membuatnya merugi sampai Rp50 juta. Dia tidak menyangka oknum bengkel khusus moge di Sampit melakukan tindakan demikian. Dia juga menduga montir motor tersebut dilarikan dari bengkel tersebut, karena saat akan dikonfrontir, montirnya sudah tidak lagi bekerja di bengkel tersebut.

”Sudah jatuh ketimpa tangga pula. Saat ini motor kami kirim ke Jakarta dan biaya pengirimannya cukup besar. Ini kerugian bagi kami yang diakibatkan oknum bengkel nakal tersebut,” ujarnya. (ang/ign)



Pos terkait