Disdik  Kota Berupaya  Atasi Learning Loss

Dinas Pendidikan Kota Palangkaraya
(Plt) Kepala Dinas Pendidikan Palangkaraya, Jayani

PALANGKA RAYA-RadarSampit.com-Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, terus  memperkuat penerapan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Langkah tersebut sebagai menanggulangi dampak learning loss untuk pelajar setempat.

Learning loss adalah istilah dimana hilangnya pengetahuan dan keterampilan tertentu yang berdampak pada kemunduran proses akademik. Secara teori,  learning loss bisa terjadi baik pelaksanaan pembelajaran luring maupun daring.

Bacaan Lainnya

Disampaikan pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,  learning loss dikala pandemi akan meningkat dibanding masa normal. Hal itu dikarenakan ketidaksiapan siswa menerima pembelajaran secara online. Sebab tak bisa dipungkiri,  pandemi Covid-19 yang melanda tanah air sejak awal tahun 2020 silam, berdampak luas pada segala sektor. Termasuk Pendidikan.

“Dinas Pendidikan terus berupaya menekan hal tersebut. Di Palangka Raya learning loss yang paling terasa adalah anak-anak SD kelas kecil khususnya yang duduk di kelas 1 hingga 3, hampir 80 persen belum bisa membaca. Maka itu kita lakukan berbagai upaya,” ujar Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin melalui Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangkaraya Jayani,Rabu (12/10) kemarin.

Baca Juga :  Lima Remaja di Palangka Raya Diciduk Aparat

Diuraikannya, hal itu sebagai dampak tidak adanya pembelajaran tatap muka bagi anak-anak yang baru masuk sekolah dasar. Guna menanggulangi dampak Disdik Kota mulai memperkuat penerapan IKM.

“Kita gelar IKM itu selaras dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek) telah menginstruksikan seluruh satuan pendidikan di seluruh Indonesia termasuk Kota Palangka Raya, untuk menjalankan IKM sebagai opsi tambahan dalam rangka melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024,” sebut Jayani.

Lebih lanjut dijelaskannya, IKM akan berorientasi pada keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Langkah itu akan lebih relevan dan interaktif dimana pembelajaran melalui kegiatan projek akan memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual.



Pos terkait