Ditangkap Satpol PP, Segini Penghasilan Pengamen dan Pengemis di Kota Sampit

Hasil dari Patroli Senyap Berpakaian Preman

pengemis
DIAMANKAN: Anggota Satpol PP Kotim mengamankan pengamen dan pengemis yang dari sejumlah traffic light Kota Sampit, Minggu (24/9/2023). (ISTIMEWA/RADAR SAMPIT)

Watmin juga menyesalkan masih ada masyarakat Kotim yang memberikan uang kepada pengemis dan pengamen. ”Anehnya masyarakat masih saja memberi. Kami sudah pasang spanduk agar tidak memberi ke pengemis, tapi spanduknya ada saja yang merobeknya. Karena itu, kami mengimbau masyarakat Kotim untuk tidak memberi uang kepada pengemis. Berbagilah rezeki ke orang yang benar-benar layak dibantu. Bisa ke panti asuhan, masjid, janda yang susah dan masih banyak lagi masyarakat yang tidak mampu dan lebih layak dibantu,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Dinas Sosial Kotim Wiyono mengatakan, tiga pengemis masih diamankan di Kantor Dinsos Kotim untuk diberikan pembinaan. Mereka diminta membuat surat pernyataan agar tidak lagi mengulangi perbuatannya.

Bacaan Lainnya

”Bingung juga kami dengan masyarakat Kotim yang masih memberi uang ke pengemis. Bukannya melarang orang berbagi rezeki, tapi akibatnya pengemis ini jadi semakin banyak yang meminta-minta, karena ada yang memberi uang ke mereka,” kata Wiyono.

Baca Juga :  Bawaslu Kobar Tegur 18 Parpol terkait Pelanggaran Pemasangan Alat Peraga Kampanye

Informasi yang dikumpulkan Dinsos Kotim, satu pengemis bisa mendapatkan uang Rp300-800 ribu sehari. ”Ini setengah hari berdiri minta-minta di traffic light aja, ada pengemis yang dapat mengumpulkan uang Rp485 ribu,” katanya, seraya menambahkan, ada pengemis yang merantau dari Banjarmasin hanya untuk mengemis.

”Kasihan aparat kita yang bekerja berulang-ulang menangani permasalahan pengemis yang terus-terus meresahkan. Ada pengemis dari Banjarmasin yang coba-coba ngemis di Sampit. Kita ingin Kotim bersih dari pengemis, ke depannya patroli terus dilakukan ke jalan dan rumah makan yang biasanya didatangi pengamen,” tegasnya. (hgn/sf/ign)



Pos terkait