Ditemukan dengan Sayatan Di Leher, Karyawan Kebun Sawit Tewas Mengenaskan

aryawan Kebun Sawit Tewas Mengenaskan
ilustrasi

NANGA BULIK – Seorang pekerja kebun ditemukan tewas di sekitar mess perkebunan PT Pilar Wana Persada, Senin ( 13/12).  Sementara ini penyebab kematian masih belum diketahui secara pasti, sebagian warga menduga jika korban bunuh diri, namun ada yang menyebut kejadian itu diduga merupakan pembunuhan.

Karyawan tersebut bernama Yeremias Nabuasa, kelahiran Kupang, 01 Juli 1979. Tempat kejadian berada di Barak Afdeling 7B, Desa Bakonsu, Kecamatan Lamandau, Kabupaten Lamandau.

Kapolres Lamandau melalui Kasat Reskrim, Iptu Wayan Wiratmaja membeberkan bahwa setelah menerima laporan, aparat langsung menuju TKP, mengirim korban untuk divisum ke RSUD Lamandau dan selanjutnya meminta keterangan kepada sejumlah saksi. Namun dari sembilan saksi yang dimintai keterangan, belum ada satupun yang mengetahui penyebab kematian korban.

“Kita masih melakukan pendalaman dan penyelidikan dengan mengumpulkan bukti-bukti dan saksi,” ungkapnya.

Kasatreskrim menyebut bahwa dari keterangan saksi Yohana Ta’neo (adik ipar korban) bahwa sekitar pukul 04.00 WIB, ia bangun untuk memasak nasi dan sempat menengok kamar korban, namun saat itu korban tidak ada. Lalu ia melihat di pintu keluar ada banyak darah dan selanjutnya membangunkan suaminya yakni Agustinus Navuasa (adik kandung korban).

Baca Juga :  Ratusan Petani Dapat Bantuan Pompa Air Berbahan Bakar Gas

Setelah melihat darah tersebut, Yohana bersama suami mengetuk pintu para tetangganya  dan langsung melaporkan kejadian tersebut ke asisten kebun. “Kemudian sekitar pukul 04.15 WIB asisten kebun sudah tiba di rumah korban di bangunan Nomor C.01 untuk melihat darah yang bertebaran di depan pintu. Dan setelah dicek bersama warga setempat,  mereka melakukan pencarian di sekitar kebun Afdeling 6 J.32 namun tidak membuahkan hasil.

Selanjutnya sekitar pukul 05.30 WIB mereka menemukan jejak kaki dan memanggil semua warga untuk melihat. Kemudian juga ditemukan tetesan darah didekat jejak kaki yang mengarah ke rawa di kebun Afdeling 6, namun rawa tersebut digenangi air dengan ketinggian air kurang lebih dua meter.

“Setelah warga meyakini bahwa korban berada di dalam rawa, seluruh TKP di area tersebut diamankan dengan membentangkan tali ravia untuk membatasi warga agar tidak merapat ke TKP sampai kami dari Kepolisian datang dan melakukan evakuasi,” jelasnya.



Pos terkait