“Kami melihat lapangan futsal indoor dinilai tepat dan lebih representatif. Di dalam gudang logistik akan ada beberapa kegiatan mulai dari penyortiran logistik, pelipatan surat suara, perakitan hingga pengepakkan logistik,” tambahnya.
Saat ini Rifqi menginformasikan bahwa sejumlah logistic pemilu secara bertahap sudah datang dan ditempatkan di gedung futsal. Diantaranya, kotak suara, bilik suara, kabel, tinta dan gembok. Selanjutnya, disusul kedatangan surat suara yang diperkirakan akan datang awal tahun 2024. Untuk menjamin keamanan logistic Pemilu , selain telah disediakan pagar di kawasan Stadion 29 November, pihaknya juga telah memasang CCTV sebanyak 8 titik yang dapat dipantau KPU Kotim dan Polres Kotim.
“Kami juga sudah melakukan pengecekkan ada enam titik kebocoran itu juga sudah dilakukan perbaikan dan akan kami pantau lagi apabila masih ada kebocoran. Kami berkomitmen menjaga tempat itu, sedapat mungkin sarpras yang ada di dalamnya akan dijaga dan akan dikembalikan seperti semula saat awal peminjaman setelah berakhirnya tahapan pemilu,” ujarnya.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Wim Reinardt Kalawa Benung mengatakan, Pemkab Kotim menilai kepentingan negara yang berkaitan dengan Pemilu juga dinilai penting untuk menjadi perhatian Pemkab Kotim.
“Kami memahami apa yang diinginkan pemain futsal yang selama ini sudah nyaman punya wadah untuk berlatih bermain futsal di tempat yang sudah pemerintah daerah sediakan. Tetapi, ada kepentingan negara juga yang mesti kita perhatikan dan kita tetap mengutamakan kepentingan nasional yang harus kita dukung demi suksesnya Pemilu 2024,” kata Wim RK Benung.
Sebelumnya, Dispora Kotim juga telah menawarkan Gedung PPLP di Jalan Jenderal Sudirman KM 4 dan Gedung Eks Pasar Ikan Mentaya Jalan Jenderal Ayani. Namun, setelah dilakukan peninjauan ke lokasi, kedua alternative gedung itu dinilai belum cukup aman untuk penempatan gudang logistik Pemilu.
“Akhirnya Pak Bupati juga memikirkan bahwa Pemkab Kotim harus mementingkan kepentingan negara di atas segala-galanya. Karenanya, kami mendukung dan bersedia. Namun, karena aset itu belum diperiksa, sewaktu-waktu BPK akan datang melakukan pemeriksaan,” kata Wim.