PANGKALAN BUN – Seorang dokter yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), menjadi korban kejahatan cyber. Uang ratusan juta yang tersimpan dalam rekening tabungannya habis dikuras penipu.
Dalam menjalankan aksinya, pelaku hanya membutuhkan waktu kurang dari 15 menit dengan bukti transaksi penarikan uang sebanyak sembilan kali transaksi.
Binsar Parhusip, dokter spesialis bedah di RSUD Pangkalan Bun tersebut menceritakan, peristiwa itu bermula ketika dia menerima telepon dari seseorang yang tidak dikenal pada Senin (6/6), sekitar pukul 15.30 WIB.
”Sore itu saya mendapat telepon dari seseorang yang tidak saya kenal dengan nomor +1 (626) 988-1396 dan mengaku dari kantor bank di pusat,” terangnya, Rabu (8/6).
Menurutnya, orang tidak dikenal tersebut menawarkan perubahan biaya transaksi transfer dari Rp 6.500 per transaksi menjadi Rp 150 ribu per bulan. Dia sudah menolak untuk perubahan transaksi tersebut.
Meskipun sudah menegaskan penolakannya atas perubahan biaya transaksi, pelaku tetap memaksa meminta perubahan di Rp 6.500. ”Dan meminta saya menyalin link yang dikirimkan dan anehnya saya bersedia menyalin dan mengirim via WA. Tanpa saya sadari, saya sudah memberikan data saya ke nomor WhatsApp tersebut,” ungkapnya.
Hal itu dilakukan pelaku disertai rayuan yang mengatakan dirinya merupakan pemakai transfer terajin dan kemungkinan akan mendapatkan hadiah.
Selang beberapa menit, ketika menjalankan tugasnya sebagai dokter, dia menerima notifikasi transaksi di SMS banking miliknya. Munculnya notifikasi tersebut menyadarkannya bahwa dirinya telah menjadi korban penipuan.
”Saya langsung telepon call center bank dan saya sudah bilang bahwa ada empat ATM saya yang harus saya blokir, karena saya baru sadar menjadi korban penipuan,” ujarnya.
Anehnya, lanjut Binsar, call center begitu lambat merespons. Selama dia melapor, transaksi pengurasan rekeningnya telah berlangsung. Penipu berhasil menguras semua isi rekeningnya sebesar Rp 274.756.500.