SAMPIT, radarsampit.com – Pelayanan kesehatan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) masih jauh dari kata memadai. Kurangnya sumber daya manusia (SDM) yang siap ditempatkan di pelosok desa menjadi salah satu penyebab pelayanan tak maksimal.
Mahasiswi Akademi Kebidanan (Akbid) Muhammadiyah Kotim yang baru saja dinyatakan lulus dan diwisuda pada Rabu (30/11) lalu diharapkan mampu mengisi kekosongan SDM di pelosok desa.
Bupati Kotim Halikinnor melalui Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Najmi Fuadi mengatakan, Pemkab Kotim berupaya mengajak kalangan swasta dan BUMD merekrut tenaga ahli madya kebidanan yang telah dinyatakan lulus kuliah atau fresh graduate.
”Pemkab Kotim berupaya merekrut bekerja di institusi pelayanan kesehatan. Bisa melalui pihak swasta, tenaga kontrak ataupun formasi PNS yang tentunya tetap disesuaikan dengan kebutuhan formasi dan kemampuan daerah,” kata Najmi.
Pemerataan tenaga kesehatan di pelosok daerah terpencil, lanjutnya, diharapkan terisi sehingga pelayanan kesehatan masyarakat dapat terpenuhi.
”Perlu diingat, tenaga kesehatan yang bekerja harus siap ditempatkan di manapun. Ada banyak dari SDM kita meskipun sudah lulus kuliah dan siap bekerja, tetapi tidak mau ditempatkan di pelosok. Tidak sedikit yang memilih mundur sebelum mencoba,” katanya.
Lebih lanjut Najmi mengatakan, Pemkab Kotim memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada tenaga kesehatan, khususnya kebidanan untuk melanjutkan peningkatan pendidikan agar terwujudnya SDM yang berkualitas, berdaya saing dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai visi misi Harati (Halikinnor-Irawati).
”Peningkatan SDM yang berkualitas menjadi salah satu visi Pak Bupati. Tenaga kesehatan khususnya bidan memiliki peranan penting yang nantinya diharapkan dapat mengisi pos-pos pelayanan kesehatan dipelosok desa terpencil sehingga pelayanan kesehatan yang professional dapat terwujud,” ujarnya. (hgn/ign)