Dorong Lebih Mandiri, Petani Kelurahan Pasir Putih Diberi Pelatihan

pelatihan petani pasir putih
PELATIHAN:  Lurah Pasir Putih Rudi Setiawan ikut praktik bersama kelompok tani tentang cara pembuatan pupuk berbahan alami di selasar Kantor Kelurahan Pasir Putih, Selasa (22/11). (HENY/RADAR SAMPIT)

Pupuk hermal alami ini dinamakan pupuk majemuk karena memiliki komponen lengkap. Mulai dari zat perangsang pertumbuhan akar yang ada dari kandungan bawang merah, kunyit dan temulawak.

Adapula zat perangsang bunga dengan menggunakan batang pisang dan rebung. Serta, zat anti hama dari akar pinang, daun atau buah jeruk, kunyit temulak yang memiliki senyawa aktif yang baik untuk nutrisi tanaman dan pakan ternak.

Bacaan Lainnya

”Perlu kita sadari dan pahami bersama. Jika kita ingin mendapatkan hasil yang terbaik, maka kita harus memberikan yang terbaik. Rawat tanaman dengan memberi nutrisi, pupuk, gunakan bahan dasar alami dengan memanfaatkan sumber daya alam disekitar kita. Berilah pupuk pada tanaman dari bahan dasar segar bukan yang sudah busuk,” ujarnya.

Ermina mengatakan semua bahan dasar yang diracik akan difermentasi selama dua bulan, lalu diambil sarinya. Formula EKD membutuhkan modal sekitar Rp 600 ribu untuk 200 liter. Bahan yang sudah difermentasi itu diambil sarinya yang kemudian dicampur air.

Baca Juga :  Pertanyakan Kinerja Pemerintah, Massa Aksi Ingin Usut Tuntas Penembakan Warga Bangkal

”200 liter itu bisa untuk tanaman seluas 40 Ha. Namun tergantung tanamannya, seperti tanaman padi, kedelai, jagung, terong, cabe memerlukan 10 liter per hektarenya disemprotnya ada yang seminggu sekali ada yang seminggu dua kali. Dan untuk pohon sawit itu membutuhkan sekitar 18 liter per hektare pe tahun. Jadi, perlakuan pemberian pupuk cair herbal ini berbeda-beda setiap jenis tanamannya,” pungkasnya. (hgn/ign)



Pos terkait