Tujuan kegiatan itu, untuk memberikan pemahaman tentang ISPO pada pekebun rakyat. Agar lebih memahami prinsip dan kriteria IPSO.
Workshop dan sosialisasi, diikuti oleh peserta dari khusus kelompok tani, total sebanyak 30 orang yang terdiri dari pekebun, pengurus kelompok tani dan koperasi (UKMK Kelapa Sawit) binaan CSR PT Bumitama Gunajaya Agro.
Sri Gunawan melanjutkan, selama empat hari peserta dibekali berbagai materi, seperti, peran BPDPKS terhadap akselerasi ISPO dan program kemitraan, pengenalan prinsip dan kriteria ISPO. Tujuan dan manfaat ISPO oleh Ditjenbun – Kementerian Pertanian. Legalitas lahan, praktik budidaya kelapa sawit berkelanjutan.
Selanjutnya, materi pengenalan kebun sawit swadaya rendah emisi untuk lahan, praktek pembuatan Proposal ISPO/Sarpras, kunjungan mill, lab riset, biochar, komposting, rumah cacing, kunjungan ke demplot tanaman rendah emisi karbon, dan praktek penyusunan proposal dan memasukkan ke sistem.
“Kegiatan ini untuk mendukung akselerasi ISPO, yang melibatkan stakeholders antara lain BPDPKS, PT Bumitama Gunajaya Agro, poktan, Koperasi, UKMK Sawit, Dinas Perkebunan, Ditjenbun – Kementerian Pertanian, dan perguruan tinggi,” papar Sri Gunawan.
Diharapkan, setelah kegiatan ini para pekebun, kelompok tani, pada 2025 memiliki sertifikat ISPO.
Dampak Setelah mendapatkan sertifikasi ISPO diantaranya TBS diterima pasar karena legal dan sah, kelestarian lingkungan terjaga, emisi karbon rendah, peningkatan usaha dan kesejahteraan, serta kelompok tani dan UKMK sawit dapat membuat proposal dan lolos pendanaan ISPO dari BPDPKS.(ang/gus)