Drainase Buruk Jadi Biang Banjir di Kawasan Tatas

5 tatas
Lurah Baru dan BPBD Kobar saat memantau selokan di RT 26 Tatas, yang menjadi biang banjir, Minggu (1/9/2024) (Istimewa)

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) bersama Pemerintah Kelurahan Baru mencari penyebab seringnya banjir di RT 26 Tatas ketika hujan turun.

Drainase yang buruk dari BTN Tatas diduga menjadi penyebab tidak lancarnya air sehingga air masuk ke rumah warga  ketika hujan deras. Imbasnya bukan hanya warga perumahan tetapi juga permukiman warga di sekitar perumahan.

Bacaan Lainnya

Lurah Baru Ikhsan mengatakan, setelah dilakukan pengecekan diketahui penyebab utama seringnya terjadi banjir karena air hujan yang turun tidak dapat mengalir dengan lancar ke drainase.

“Penyebab utamanya drainase di perumahan buruk, yang permanen hanya 50 meter sementara sisanya hanya galian biasa yang sudah tertutup semak belukar,” ungkapnya, Minggu (1/9/2024).

Selain itu, kesadaran masyarakat sekitar terhadap lingkungan dinilai sangat kurang, karena selama ini membiarkan drainase mampet. Untuk itu bersama ketua lingkungan setempat ia meminta agar segera dilakukan gotong royong untuk pembersihan drainase.

Baca Juga :  Tiga Kali Janji Perbaikan Jalan Meleset Terus 

Jika drainase bagus, air dapat langsung mengalir ke drainase utama yang berada tidak jauh dari kawasan perumahan tersebut.

“Tingkat kesadaran masyarakat terhadap lingkungan kurang, sekaligus kita edukasi bahwa pembersihan drainase menjadi tanggung jawab bersama, kalau mengharapkan tanggung jawab pihak pengembang rasanya sulit karena orangnya juga tidak ada di Pangkalan Bun,” bebernya.

Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Kobar Martogi Sialagan menyampaikan, groundchek ke RT 26 Tatas, Kelurahan Baru, dilakukan untuk mencari penyebab terjadinya banjir di permukiman warga.

Ternyata selokan atau parit di lingkungan sekitar banyak yang tidak berfungsi, ukuran selokan terlalu sempit dan banyak ditumbuhi rumput serta sudah mengalami sedimentasi berupa pendangkalan.

“Hasil pantauan keadaan aman dari banjir dan debit air masih dalam katagori aman, hanya di beberapa titik jalan pemukiman warga yang masih ada tergenang, sedangkan rumah warga aman dari genangan air,” pungkasnya. (tyo/yit)



Pos terkait