Drama Politik Kalteng Masih Panas Hingga Detik Akhir Pendaftaran Paslon Pilkada

Gonta-ganti Pasangan Demi Kepentingan di Pesta Demokrasi Negeri Ini

ilustrasi politik kejam
Ilustrasi Politik

PALANGKA RAYA, radarsampit.com – Perubahan pasangan calon masih mewarnai peta politik pilkada di Kalimantan Tengah. Kongsi pasangan calon dan rekomendasi, bisa berubah seenaknya tanpa diduga. Mempertegas adagium basi bahwa politik adalah kepentingan abadi.

Perubahan drastis bakal paslon yang terjadi dalam Pilkada Kotim, juga mewarnai Pilkada Kalteng. Nama Supian Hadi, mantan Bupati Kotim, tiba-tiba menyeruak mendampingi Nadalsyah. Mantan Bupati Barito Utara itu sebelumnya didapuk dengan Sigit K Yunianto.

Bacaan Lainnya

Rekomendasi Nadalsyah-Sigit pun diserahkan langsung Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri di Jakarta. Namun, pengumuman rekomendasi itu ternyata bukan harga mati.

Sigit mengambil posisi aman menggantikan Agustiar Sabran duduk di kursi DPR RI periode 2024-2029. Agustiar sebelumnya memilih mundur dari PDIP dan bergabung dengan Gerinda, sehingga praktis statusnya sebagai anggota DPR RI langsung gugur.

Adapun Supian Hadi, namanya nyaris tenggelam setelah Partai Amanat Nasional (PAN) yang awalnya merekomendasikan dirinya, mengalihkan dukungan untuk Agustiar Sabran.

Baca Juga :  Korban Tewas Hantam Pohon di Palangka Raya Tak Ditanggung Asuransi

Informasi dihimpun Radar Sampit, Rabu (28/8/2024), Nadalsyah-Sigit awalnya dijadwalkan akan mendaftar hari kedua kemarin. Namun, perombakan mendadak membuat rencana itu buyar.

Bendahara DPW Partai Demokrat Kalteng Hatir Sata Tarigan memastikan Nadalsyah- Sigit batal diusung PDIP dan Demokrat. Meski demikian, koalisi tetap berlaku, karena Nadalsyah menggandeng Supian Hadi yang merupakan kader banteng.

”Sehubungan adanya perubahan pasangan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur yang awalnya Nadalsyah-Sigit menjadi Nadalayah-Supian Hadi, pendaftaran ditunda Kamis (29/8/2024), pukul 15.00 WIB,” ujar Hatir, Rabu (28/8/2024).

Mengenai alasan pergantian tersebut, Hatir menuturkan, hal itu merupakan kebijakan partai agar paslon tersebut bisa memenangkan Pilkada Kalteng.

”Saya dengar keterangan dari Mas Sigit ketika pertemuan, beliau bilang kebijakan DPP PDIP untuk strategi kemenangan,” katanya.

Bukan kali ini publik disajikan drama politik dalam Pilkada Kalteng. Sebelumnya, ada pasangan Abdul Razak-Perdie M Yoseph yang juga bongkar pasang. Perdie batal maju dan digantikan Sri Suwarno.



Pos terkait