DRAMATIS!!! Terjebak Lumpur, Ibu Melahirkan di Mobil

Cerita Pilu Buruknya Infrastruktur di Arut Utara

Ibu di pangkalan bun Melahirkan di Mobil
MELAHIRKAN DI PERJALANAN: Warga Desa Penyombaan, Trisnawati (28), melahirkan di tengah jalan akibat buruknya infrastruktur jalan di desa mereka, belum lama ini. (ISTIMEWA/RADAR SAMPIT)

Jalan rusak dan medan sulit menjadi makanan sehari-hari warga di Kecamatan Arut Utara, Kabupaten Kotawaringin Barat. Masih tertinggalnya pembangunan infrastruktur menjadi kendala dalam memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal kepada masyarakat

KOKO SULISTYO, Pangkalan Bun

Bacaan Lainnya

Tangisan bayi memecah keheningan lebatnya hutan Desa Penyombaan, Kecamatan Arut Utara, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Sumber suara tersebut berasal dari sebuah mobil kijang tua yang terjebak kubangan lumpur di ruas jalan poros menuju Desa Sambi.

Rustam, sang ayah bayi, tidak pernah menyangka ada cerita bahagia sekaligus memilukan dalam sejarah hidupnya. Anak yang lama diidamkan, harus dilahirkan di sebuah mobil dengan peralatan terbatas dan tak layak untuk proses kelahiran.

Kisah tersebut bermula ketika sang istri, Trisnawati, mulai merasakan kontraksi hebat janin yang dikandungannya. Tanda-tanda akan melahirkan sudah terlihat. Namun, mengingat satu-satunya layanan kesehatan berada di Desa Sambi, sang istri harus segera diboyong ke Puskesmas Sambi yang jaraknya sekitar 15 kilometer dari tempat tinggalnya di Desa Penyombaan.

Baca Juga :  Guru di Kotawaringin Barat Masih Kurang, Namun Rekrut Honorer Dilarang

Jarak itu sebenarnya terbilang cukup dekat. Namun, semuanya menjadi penuh perjuangan karena infrastruktur jalan sangat mengenaskan. Akses satu-satunya yang bakal dilewati menuju Puskesmas Sambi rusak parah. Kubangan lumpur di tengah jalan menjadi tantangan memuluskan proses kelahiran sang anak.

Menggunakan mobil milik sekretaris desa setempat, Trisnawati kemudian dibawa menuju Puskesmas Sambi. Tak disangka, di tengah perjalanan mobil yang membawa mereka, ambles dan terjebak lumpur. Kendaraan tak bisa bergerak.

Suasana semakin panik ketika kontraksi janin yang dikandung Trisnawati semakin hebat. Tidak ada waktu lagi. Calon buah hati sudah tak sabar ingin menatap dunia.

Kondisi demikian tak Rustam patah arang. Dia menghubungi tenaga kesehatan di Puskesmas Sambi untuk segera menyusul, karena mobil yang membawa istrinya tidak bisa bergerak lagi. Tanah merah bercampur lumpur berair, mencengkeram kuat empat roda mobil tersebut



Pos terkait