Radarsampit.com – Bentrok antar dua kelompok perguruan silat pecah di Jalan Raya Magetan–Madiun, tepatnya di Desa Madigondo, Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan, Minggu sore (20/4).
Kejadian bermula usai digelarnya acara halalbihalal salah satu perguruan silat. Suasana mendadak mencekam saat dua rombongan dari arah berlawanan saling berpapasan. Hingga akhirnya, kericuhan tak terelakkan.
Seorang pemuda berinisial DAD, 17, warga Kabupaten Madiun, menjadi korban dalam insiden tersebut. Bibirnya sobek setelah dihantam batu.
Rifky Setiawan, karyawan toko di lokasi kejadian, mengaku panik. Dia segera menutup toko dan mengamankan pembeli yang sedang berada di dalam. ’’Bentrok dari dua arah, kendaraan banyak yang putar balik. Kami takut, makanya langsung tutup toko,’’ katanya.
Kapolres Magetan AKBP Raden Erik Bangun Prakasa memastikan kondisi terkendali. Pihaknya bersama Kodim 0804/Magetan langsung melakukan penyekatan untuk mencegah meluasnya bentrok.’’Ada potensi konflik antar perguruan silat usai acara halalbihalal di Takeran. Berkat kesigapan personel kami dan bantuan Kodim, situasi bisa diredam,’’ jelasnya.
Erik menambahkan, tidak ada korban jiwa maupun penangkapan dalam kejadian tersebut. Sebanyak 200 personel Polri, BKO Brimob 1 SST, dan 1 SST dari Kodim 0804 dikerahkan untuk mengendalikan situasi.
Besok (21/4), Polres dan Kodim dijadwalkan bertemu pimpinan perguruan pencak silat se-Karesidenan Madiun guna meredam ketegangan. ’’Kami ingin menyelesaikan masalah ini secara damai agar tak terjadi lagi bentrok di kemudian hari,’’ tegas Erik. (ril/her)