Duduk di Gundukan, Bocah Perempuan Ditemukan Tenggelam di Dasar Kolam Bekas Galian Pasir

tenggelam
Ilustrasi

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Kolam bekas lubang galian pasir untuk batako di RT 04, Desa Sebuai, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), menelan korban jiwa. Seorang anak perempuan berusia delapan tahun tenggelam, Kamis (1/8/2024).

Awalnya korban berenang bersama tujuh teman sebayanya di kolam sedalam 4,5 meter itu yang merupakan bekas sedotan pasir.

Bacaan Lainnya

Teman-teman korban sempat mengajak pulang, namun karena yang lain masih asik berenang, ia mengurungkan niatnya untuk pulang dan memilih menunggu dan duduk di atas gundukan pasir.

Tidak berselang lama, teman-temannya menoleh ke arah korban, namun korban sudah tidak nampak lagi. Kawan-kawannya mencoba mencari korban tetapi tidak menemukannya dan melaporkan kepada orang tuanya dan warga sekitar.

Mengetahui hal itu, warga segera berlarian menuju lokasi dan berupaya mencari korban, hingga menyelam di kolam tempat korban duduk terakhir kali, namun tidak berhasil menemukan korban.

Baca Juga :  Tebar Kebaikan di Bulan Ramadan

Usaha tersebut terus dilakukan hingga akhirnya setelah beberapa saat pencarian, korban ditemukan di dasar kolam yang dangkal, pukul 17.30 WIB.

Saat diperiksa denyut nadi korban masih berdetak lemah, dan dengan mobil warga setempat korban dilarikan ke rumah sakit Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, namun dalam perjalanan korban menghembuskan nafas terakhirnya.

Kepala Desa Sebuai, Kecamatan Kumai, Tohari mengatakan bahwa kolam galian pasir yang menelan korban jiwa tersebut merupakan bekas galian pengambilan pasir guna keperluan pembuatan batako

“Galian tersebut sudah tiga tahun sudah tidak digunakan, merupakan bekas sedotan pasir untuk bahan pembuatan batako, dari perkampungan sekitar 1 kilometer,” bebernya, Jumat (2/8/2024).

Menurutnya, pemerintah desa rencanannya akan menutup lubang tersebut dan memasang spanduk imbauan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

“Ada dua lubang besar yang berbentuk kolam yang akan kami tutup, dan untuk spanduk imbauan dan larangan bermain dan berenang di kolam galian tersebut dalam proses cetak,” pungkasnya. (tyo/yit)



Pos terkait