SAMPIT, radarsampit.com – Masalah kekurangan dokter di Provinsi Kalimantan Tengah perlu diatasi bersama dengan menyediakan fakultas kedokteran dan mencetak sumber daya manusia (SDM) yang siap kerja.
Upaya itu dilakukan Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR) berkolaborasi dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit untuk menjadikan RSUD dr Murjani Sampit sebagai rumah sakit pendidikan utama.
Dokter Spesialis Obgyn Franky Sumarlie selaku Ketua Komite Medik RSUD dr Murjani Sampit saat memberikan sambutannya dalam diskusi tentang rumah sakit pendidikan bersama Tim ARSPI dan Tim Pendirian Fakultas Kedokteran UMPR,
“RSUD dr Murjani Sampit siap mendukung dan membantu untuk mewujudkan Rumah Sakit Pendidikan. Mudah-mudahan kolaborasi dengan UMPR ini dapat menjawab masalah kekurangan dokter di Kalteng serta meningkatkan kualitas SDM terutama dokter di Kalteng khususnya di Kotim,” katanya Sabtu (9/3/2024).
Diskusi dilaksanakan di Gedung Aula Penjunjang RSUD dr Murjani Sampit dihadiri oleh jajaran manajemen RSUD dr Murjani Sampit, Rektor UMPR Muhamad Yusuf beserta Tim Pendirian Fakultas Kedokteran UMPR serta Tim Asosiasi Rumah Sakit Pendidikan Indonesia (ARSPI) yang secara khusus datang langsung memberikan bimbingan teknis sekaligus meninjau ruangan di rumah sakit yang nantinya akan dijadikan sebagai tempat pendidikan, penelitian dan pelayanan kesehatan di bidang pendidikan kedokteran, kedokteran gigi, pendidikan kesehatan lainnya.
Sebagai langkah awal menjadikan RSUD dr Murjani Sampit sebagai Rumah Sakit Pendidikan perlu segera menetapkan Tim Koordinasi Komite Pendidikan dan membentuk lima kelompok kerja (Pokja) yang harus melibatkan pihak dari RSUD dr Murjani Sampit dan dari UMPR.
“Saat ini rumah sakit sudah memiliki 38 dokter spesialis. Ini juga sebagai salah satu syarat menjadi rumah sakit pendidikan harus menjalankan lima standar RS pendidikan yang salah satunya menyediakan dosen yaitu dokter spesialis yang akan melakukan bimbingan kepada mahasiswa kedokteran dari UMPR yang nantinya Ko-asisten (Koas) untuk melaksanakan uji praktik langsung di rumah sakit,” ujar dr Franky.