Enam Orangutan dilepasliarkan ke Hutan Kehje Sewen, Kalimantan Timur. Namun, masih ada ratusan orangutan yang menunggu masa depan mereka di pusat rehabilitasi.
=============
Kementerian Kehutanan bekerja sama dengan Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo (Yayasan BOS) melepasliarkan enam orangutan ke Hutan Kehje Sewen di Kabupaten Kutai Timur dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Salah satu orangutan jantan tersebut adalah Uli, yang kini berusia 28 tahun. Uli pertama kali ditemukan pada tahun 2021 setelah memasuki kawasan permukiman di tepi hutan.
Ia kemudian diselamatkan oleh tim wildlife rescue dari BKSDA Kalimantan Timur, Seksi Konservasi Wilayah (SKW) III Balikpapan, bekerja sama dengan Yayasan BOS di Samboja Lestari.
Setelah menjalani masa rehabilitasi, Uli kini dalam kondisi sehat dengan berat badan mencapai 80 kg, dan siap untuk kembali hidup liar di habitat alaminya.
Sementara itu, Mikhayla, orangutan betina berusia 10 tahun sekaligus anggota termuda dalam kelompok pelepasliaran, diselamatkan di dekat jalan raya Sangatta–Bengalon, tepatnya di dalam konsesi tambang milik PT Kaltim Prima Coal.
Saat ditemukan pada 12 Januari 2025, kondisi Mikhayla sangat memprihatinkan, kekurangan gizi parah, dan menunjukkan tanda-tanda stres berkepanjangan.
Lokasi penemuannya yang sangat dekat dengan jalan utama yang menghubungkan Bengalon dan Muara Wahau menambah ancaman terhadap keselamatannya.
Operasi penyelamatan ini merupakan hasil kolaborasi erat antara Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Timur (BKSDA Kaltim), Yayasan BOS (BOSF), Centre for Orangutan Protection (COP), dan Conservation Action Network (CAN).
Setibanya di Samboja Lestari, Mikhayla segera menerima perawatan medis intensif, termasuk pemberian suplemen nutrisi dan pengobatan cacingan.
Setelah tiga bulan menjalani rehabilitasi, kondisinya membaik secara signifikan dan ia kini siap memulai babak baru kehidupannya di Hutan Kehje Sewen.
Selain itu, salah satu orangutan betina yang juga dilepasliarkan kembali ke Hutan Kehje Sewen adalah Mori. Mori sebelumnya telah dilepasliarkan pada tahun 2019, namun harus kembali ke Samboja Lestari pada tahun 2020 untuk menjalani perawatan intensif. Kini, setelah pulih dan dinyatakan siap, Mori akhirnya dapat kembali ke rumahnya di hutan.