PALANGKA RAYA, radarsampit.com – Tewasnya seorang anggota Polda Kalteng di kampung narkoba, Jalan Rindang Banua Palangka Raya, jadi sorotan publik. Diduga personel korps Bhayangkara itu dieksekusi dengan kejam sejumlah pelaku yang diduga para algojo bisnis haram narkotika.
Personel Biddokkes Polda Kalteng Aipda Andre Wibisono (38) tewas di kawasan yang dikenal dengan Puntun itu dengan kondisi mengenaskan, Jumat (2/12). Korban ditemukan tak bernyawa dengan kondisi penuh lumpur.
Jenazah korban terekam dalam video amatir hanya dibawa menggunakan gerobak dan didorong warga sekitar. Di tubuh korban terdapat sejumlah luka senjata tajam dan tembakan air softgun. Beberapa peluru bersarang di tubuh korban, di antaranya telinga dan leher.
Kasus itu kini masih dalam penyelidikan aparat. Tidak diketahui kenapa korban berada di lokasi. Tak diketahui juga pemicu awal hingga penganiayaan berujung pembunuhan terjadi. Polisi masih mendalami motif dan alasan keberadaan korban di kawasan kampung narkoba. Jenazah kini sudah dibawa ke rumah duka.
Kasus sudah ditangani tim gabungan Polda Kalteng dan Polresta Palangka Raya. Polisi juga sudah mengamankan enam terduga pelaku dalam kasus pembunuhan tersebut. Mereka dibekuk dalam satu operasi khusus dipimpin langsung Direktur Kriminal Umum Polda Kalteng Kombes Pol Faisal F Napitupulu.
Terduga pelaku pembunuhan yang sudah diamankan yakni Suhaili alias Lili, 52 tahun, warga Jalan Pinus Induk; Nopriansyah alias Tengkong (29), warga Jalan Kalimantan; Baidi alias Japang (29), warga Jalan Rindang Banua; Adi alias Tikus (43), warga Jalan Kalimantan; Muhammad Iqbal alias Bal Tumbal (27), warga Jalan dr Murjani; dan Akhmad Laksa (36), warga Jalan Rindang Banua. Beberapa pelaku lain masih dalam pengejaran.
Kabid Humas Polda Kalteng Kismanto Eko Saputro mengatakan, korban merupakan anggota Biddokkes Polda Kalteng yang ditemukan meninggal dunia di Kampung Ponton. Ada enam orang ditangkap kaitannya dengan penganiayaan berujung kematian.
“Ada enam orang yang terlibat langsung untuk kasus tersebut. Baik memukul dan lain sebagainya. Penangkapan dilakukan oleh tim yang dibentuk Direktur Ditreskrimum Polda Kalteng. Mulai kemarin kita sudah bekerja keras untuk menangkap pelaku,” ujar Kabid Humas didampingi Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Budi Santosa dan Direskrimum Kombes Pol. Faisal F. Napitupulu.