Fakta Tentang Perut Buncit: Penyebab, Bahaya, dan Cara Mengatasinya

perut buncit

Radarsampit.com – Lemak perut atau yang biasa dikenal dengan lemak visceral bisa bikin perut buncit. Lemak ini tersimpan jauh di dalam rongga perut dan mengelilingi organ vital seperti hati, pankreas, dan usus.

Berbeda dengan lemak subkutan yang berada tepat di bawah kulit, lemak visceral lebih aktif secara metabolik dapat membawa risiko kesehatan yang signifikan. 

Mengapa Lemak Perut Bisa Terjadi?

Penumpukan lemak perut dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:

  • Genetika: Beberapa orang cenderung menyimpan lemak di daerah perut karena faktor keturunan.
  • Usia: Metabolisme melambat seiring bertambahnya usia, sehingga lemak lebih mudah terkumpul di sekitar perut.
  • Perubahan Hormon: Fluktuasi hormon, terutama selama menopause pada wanita, dapat menyebabkan penambahan lemak perut.
  • Pola Makan: Diet yang kaya makanan olahan, minuman manis, dan lemak tidak sehat dapat menyebabkan penumpukan lemak.
  • Kurangnya Aktivitas Fisik: Gaya hidup yang kurang bergerak mengurangi pembakaran kalori, sehingga lemak lebih mudah menumpuk.
  • Stres: Stres kronis memicu pelepasan kortisol, yang dapat meningkatkan penimbunan lemak di perut.
  • Kurang Tidur: Tidur yang tidak cukup dapat mengganggu keseimbangan hormon dan meningkatkan nafsu makan.
  • Kondisi Medis: Penyakit seperti hipotiroidisme dan sindrom Cushing dapat memicu penumpukan lemak.
  • Obat-obatan: Beberapa obat, seperti kortikosteroid, bisa menyebabkan kenaikan berat badan. 
Baca Juga :  Kebiasaan Buruk yang Harus Dihindari Saat Bangun Tidur

Bahaya Kesehatan dari Lemak Perut

Lemak perut bukan hanya masalah penampilan, tapi juga menimbulkan risiko kesehatan yang serius, seperti:

  • Penyakit Jantung: Lemak visceral dapat menyebabkan peradangan yang merusak pembuluh darah, meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
  • Diabetes Tipe 2: Lemak perut mengganggu sensitivitas insulin, meningkatkan risiko diabetes.
  • Sindrom Metabolik: Sekelompok kondisi seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi sering dikaitkan dengan lemak perut.
  • Kanker: Lemak visceral dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker usus besar, payudara, dan endometrium.
  • Penyakit Hati Berlemak Non-Alkohol (NAFLD): Lemak perut bisa terkumpul di hati, menyebabkan NAFLD.
  • Apnea Tidur: Lemak perut dapat menekan saluran napas saat tidur, menyebabkan apnea tidur.
  • Infertilitas: Pada wanita, lemak perut berlebih dapat mengganggu keseimbangan hormon dan kesuburan.
  • Depresi: Ada hubungan antara lemak perut dan risiko depresi yang lebih tinggi. 

Cara Mengukur Lemak Perut



Pos terkait