Fenomena Bunuh Diri Makin Meresahkan di Kalteng

Di Sampit Gantung Diri, di Palangka Raya Batal Ceburkan Diri

ilustrasi bunuh diri
Ilustrasi

 

Gagal Bunuh Diri

Bacaan Lainnya

Sementara itu, di Palangka Raya, wanita berinisial M (37), nyaris mengambil langkah pintas mengakhiri hidup dengan cara terjung bebas dari Jembatan Kahayan. Dia berniat bunuh diri lantaran tak tahan menanggung persoalan hidup yang membelitnya.

Niatnya berhasil digagalkan hingga ibu dari tiga orang anak itu dievakuasi tim relawan setempat bersama aparat kepolisian, serta suami dari korban. Peristiwa itu terjadi Jumat (20/9) malam lalu.

Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Provinsi Kalimantan Tengah Widya Kumala mengatakan, bukan kali ini M berupaya bunuh diri. Wanita itu tercatat beberapa kali berniat mencabut nyawanya sendiri, namun selalu berhasil digagalkan.

Menurut Widya, masalah keluarga diduga melatari percobaan bunuh diri ibu tiga anak tersebut. ”Untunglah tetap mau dibujuk, tak berbuat demikian,” katanya, Minggu (22/9).

Widya melanjutkan, korban memerlukan pelayanan psikologis yang tepat dan mendapatkan pendampingan khusus agar bisa pulih secara mental dan tidak mengulangi perbuatannya. ”Saya harapkan hal itu tidak terjadi lagi,” ucapnya.

Baca Juga :  Progres Penyelesaian Pasar Mangkikit Terkendala Perbup

Lebih lanjut Widya mengatakan, niat bunuh diri bisa dihindari dengan cara menanamkan kasih sayang pada keluarga. Hal itu bisa dilakukan dengan berbagai cara, misalnya meluangkan waktu bersama, komunikasi, dan transparan terhadap masalah apa pun. Pihak keluarga pun perlu memahami dengan mendengarkan dan memberikan solusi serta dukungan.

”Hal utama, selesaikan konflik dengan bijak. Selesaikan dengan cara yang baik dan saling menghargai. Bangun tradisi yang unik dan menyenangkan yang bisa dikenang dan diingat oleh semua anggota keluarga. Dengan menunjukkan kasih sayang dan perhatian, kita dapat membangun hubungan yang lebih kuat dan harmonis dalam keluarga,” katanya. (sir/daq/ign)



Pos terkait