Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto berkegiatan di Jakarta. Prabowo melakukan silaturahmi dengan Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) dan menghadiri Deklarasi Ojek Online di Lapangan Banteng.
Dalam kegiatan kemarin, Prabowo didampingi Maruarar Sirait yang baru saja keluar dari PDIP. Itulah momen pertama pria yang akrab disapa Ara itu ikut dalam kegiatan mantan Danjen Kopassus tersebut.
Ara menyebut sudah berkonsultasi. ”Saya dukung Bapak Prabowo dan Mas Gibran karena saya yakin yang bisa melanjutkan hal baik oleh Pak Jokowi,” katanya.
Soal posisinya di Tim Kampanye Nasional, Ara akan mengikuti arahan Prabowo. Yang jelas, dia siap membantu pemenangan dengan mengerahkan relawan yang sudah dimiliki.
Dalam kesempatan itu, Ara juga menegaskan bahwa pilihannya merupakan kehendak pribadi. Presiden atau siapa pun tidak pernah menginstruksikan apa pun.
”Tapi, saya yakin hati dan pikiran Pak Jokowi sama,” ungkapnya.
Setelah keluar dari PDIP, Ara berstatus nonanggota partai. Dia mengaku, hingga saat ini belum ada pikiran untuk bergabung dengan partai di barisan Jokowi.
Sementara itu, capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyambangi Jawa Timur. Di Kabupaten Magetan, Ganjar bertemu dengan peternak ayam di Desa Kuwonharjo, Kecamatan Takeran. Dalam dialog, Ganjar berjanji memfasilitasi peternak untuk membuat pakan sendiri jika terpilih.
Ganjar optimistis, jika pemerintah mengarahkan alokasi khusus dan memberikan fasilitas peternak membuat pakan, beban ekonomi peternak bakal berkurang. Sebab, tingginya harga jagung sebagai bahan pakan di pasaran cukup membebani. ”Ada keluhan dari peternak bahwa harga jagung naik cukup tinggi dan itu cukup berat. Rasa-rasanya peternak perlu dibantu,” ujar Ganjar.
Padahal, pembuatan pakan tidak terlampau rumit. ”Itu hanya butuh jagung, katul, konsentrat, dan dia bisa membuat sendiri,” ungkapnya. Jadi, yang dibutuhkan adalah dukungan dan fasilitas.
Selain bertemu dengan peternak, di Jawa Timur Ganjar berziarah ke Makam Bathoro Katong dan Kiai Ageng Muhammad Besari di Ponorogo. Ganjar menuturkan, ziarah yang dilakukannya di Ponorogo dapat dijadikan pelajaran untuk belajar dari perjalanan panjang sejarah masa lalu. Tujuannya, bisa lebih bijaksana dalam menjalani kehidupan.
Komentar ditutup.