Gaet Pembeli, Anak Penjual Harta Orang Tua Mengaku Tak Makan Tiga Hari

Anak yang tega menjual perabotan dan rumah orang tuanya
Ilustrasi. (M Faisal/Radar Sampit)

SAMPIT – Anak yang tega menjual perabotan dan rumah orang tuanya, Novriady alias Novri, mengaku tak makan tiga hari pada orang yang membeli barang-barang yang dijualnya. Hal tersebut membuat pembeli iba, tanpa bertanya lebih jauh barang-barang yang dijual Novri.

Hal tersebut terungkap dalam sidang lanjutan perkara tersebut di Pengadilan Negeri Sampit. Slamet Haryanto, pembeli lemari dan drum yang dijual terdakwa mengungkap, barang tersebut dijual sebesar Rp 550 ribu.

Bacaan Lainnya

Terdakwa menyebut barang tersebut merupakan miliknya sendiri. ”Saya beli ketika itu karena dia mengaku tiga hari tidak makan,” ucap saksi yang berprofesi sebagai guru ini.

Slamet yang juga rekan terdakwa mengaku baru tahu barang yang dijualnya milik orang tua Novri setelah dia ditangkap.

Saat ditanya apakah barang itu dijual dengan harga wajar, saksi mengaku tidak tahu, karena niatnya hanya ingin membantu terdakwa. ”Dia foto panci hanya memasak air,  belum makan. Jadi saya kasihan. Makanya saya beli,” katanya.

Baca Juga :  Pertarungan Ketat Perolehan Suara untuk Rebutkan Kursi DPRD Kabupaten dan Provinsi di Kalteng

Perbuatan terdakwa berawal ketika Oktober 2021, dia  meninggalkan rumah orang tuanya di Kelurahan Baamang Tengah. Terdakwa mulai menjual peralatan rumah tangga.

Kemudian, pada 6 Desember 2021, terdakwa membongkar rumah. Saat itu ibunya, Renny, melihat perbuatan anaknya, lalu melapor pada suaminya, Mahmud. Sang anak lalu dilaporkan ke polisi.

Adapun barang bukti yang dijual terdakwa, yakni kulkas, pendingin ruangan, berbagai peralatan dapur, dua drum, sofa, etalase, kayu bekas bongkaran rumah, lemari, profil tank, kasur, dan ranjang.

Dalam persidangan sebelumnya, Mahmud dan Renny meminta anaknya tetap mendekam di penjara untuk memberikan efek jera. Menurut Mahmud, rumah yang dibongkar anaknya serta perabotan yang dijual merupakan miliknya.

”Saya tahu kejadian sekitar November 2021, karena sebelumnya saya kerja di hulu,” kata Mahmud.

Mahmud mengungkapkan, berbagai macam barang di rumah hingga alat-alat lainnya dijual habis. ”Yang tersisa hanya tiangnya saja,” ucap Mahmud yang diamini istrinya.

Mahmud menegaskan, tak pernah mewariskan rumah maupun harta pada anaknya. Selain itu, dia juga tak menikmati hasil penjualannya. Mahmud juga tak mengetahui alasan anaknya menjual barang dan bahan bangunan rumah.



Pos terkait