PANGKALAN BUN, RadarSampit.com – Sejumlah warga Kota Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) mengeluhkan pelayanan di salah satu SPBU di Pangkalan Bun. Mereka gagal mendapatkan BBM lantaran alasan yang dinilai tidak masuk akal.
Salah satunya dialami H Sukardi, meski sudah antre lama untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite, namun saat gilirannya ia ditolak oleh operator SPBU.
“Saya sudah antre lebih dari satu jam lamanya, tapi saat tiba giliran saya, malah ditolak oleh operator alasannya tidak masuk akal,” ungkapnya, Sabtu (10/9).
Menurutnya alasan penolakan yang diutarakan operator SPBU bahwa sesuai dengan plat mobilnya sudah melakukan pengisian di SPBU tersebut.
Padahal pada hari itu, ia belum melakukan pengisian BBM di SPBU manapun di Kota Pangkalan Bun, terlebih di SPBU tersebut.
“Operator mengatakan bahwa nomor plat mobil saya sudah melakukan pengisian sebanyak 40 liter pada hari itu. Padahal saya belum ada mengisi sama sekali seharian ini. Saya yang sudah terdaftar dalam aplikasi My Pertamina sudah antre lama itu pun enggak diterima,” keluhnya.
Karena penolakan tersebut ia urung melakukan pengisian BBM, persoalan tersebut menjadi pertanyaan besar. Ada apa sebenarnya, terlebih operator SPBU tidak bisa menunjukkan bukti jika ia sudah melakukan pengisian.
Ia juga mempertanyakan penggunaan aplikasi My Pertamina dalam distribusi BBM ke masyarakat. Ia khawatir adadugaan pencatutan nomor plat kendaraannya sehingga mereka dirugikan.
Menurutnya kalau memang dalam pengisian BBM harus sesuai dengan plat kendaraan, pihak SPBU harus bisa menunjukan data dirinya karena ia terdaftar di My Pertamina.
Dengan kejadian tersebut ia berharap mendapat penjelasan dari SPBU tersebut, agar hal serupa tidak terjadi kepada masyarakat lainnya.
Dan kepada pihak SPBU agar segera mengaktifkan My Pertamina agar tidak ada oknum yang memalsukan data pelanggan. (tyo/sla)