Gara-Gara Korona, Pelajar SMA Ramai-Ramai Colok Hidung

Gara-Gara Korona Pelajar SMA di palangkaraya Ramai-Ramai Colok Hidung
PENELUSURAN : Tes PCR terhadap anak didik sebagai upaya menelusuri kontak erat penularan Covid-19 di SMA Negeri 1 Palangka Raya, Jumat (4/2). YUSHO/RADAR SAMPIT

PALANGKA RAYA – SMA Negeri 1 Palangka Raya terpaksa menghentikan aktivitas pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas 100 persen setelah sejumlah anak didik terkonfirmasi positif Covid-19.

Kepala SMA Negeri 1 Arbusin mengatakan, kasus pertama kali ditemukan dari salah satu siswa yang melakukan pengobatan karena masalah penyakit bawaan. Dari hasil pemeriksaan di fasilitas kesehatan, keluhan yang ditemukan tidak hanya masalah penyakit penyerta akan tetapi terkonfirmasi positif Covid-19.

“Sebenarnya siswa beberapa hari lalu ada izin karena sakit tipes, penyakit bawaannya. Tapi saat melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Betang Pambelum, ternyata terkonfirmasi positif,” katanya, Jumat (4/2).

Atas hal tersebut pihak sekolah langsung melakukan pelacakan melalui tes Polymerase Chain Reaction (PCR) kepada guru dan teman sekelas siswa tersebut. Hasilnya, didapat empat murid yang terkonfirmasi positif Covid-19, total saat ini ada lima anak didik di SMA Negeri 1 Palangka Raya yang tertular.

Pihak sekolah sendiri langsung mengambil sikap atas hal tersebut dengan melakukan lockdown terhadap seluruh aktivitas di sekolah. Kegiatan belajar mengajar yang sebelumnya dilakukan secara tatap muka, kini dialihkan menggunakan pembelajaran jarak jauh atau melalui sistem dalam jaringan (Daring).

Baca Juga :  Djudae Anom Harapkan Abdul Razak Pimpin Kalteng

“Kami juga sudah laporkan ke Dinas Pendidikan, Satgas Covid, dan pihak Polsek. Jadi langkah utama kami pastinya melakukan pelacakan dan menghentikan seluruhnya aktivitas belajar di sekolah,” ucapnya.

Lockdown aktivitas belajar mengajar di sekolah ini akan berlangsung selama satu minggu atau hingga hari Jumat pekan depan. Kendati demikian pihaknya tidak bisa memastikan apakah akan membuka kembali kegiatan belajar di sekolah setelah itu, karena semuanya menyesuaikan kondisi di lapangan.

“Yang pasti kami jalankan dulu protokolnya, sebagai upaya mengantisipasi penularan. Minggu depan dilihat lagi perkembangannya, kalau memang memungkinkan membuka aktivitas belajar mengajar,” pungkasnya. (sho/fm)



Pos terkait