GAWAT!!! Di Pangkalan Bun Hanya Segelintir Hidran yang Berfungsi

Akan Sulitkan Pemadaman Kebakaran

rumah terbakar 2
KEBAKARAN: Rumah 2 lantai di Jalan Abdul Ancis, RT 10, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Arsel, Kabupaten Kotawaringin Barat terbakar, Minggu (2/7/2023). (Damkar Kobar/Radar Pangkalan Bun)

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Musibah kebakaran di Pangkalan Bun bakal lebih sulit ditangani. Pasalnya, alat proteksi kebakaran berupa hidran yang berfungsi untuk memasok air hanya segelintir yang berfungsi.

Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kotawaringin Barat Agus Dwi Suhartono mengatakan, jumlah hidran di Pangkalan Bun saat dilakukan pendataan hanya sepuluh unit.

Bacaan Lainnya

“Dari sembilan atau sepuluh unit hidran, tidak semua berfungsi. Hanya yang di depan BNI yang masih berfungsi, sementara yang lain tidak,” ujar Agus Dwi Suhartono, Senin (3/7/2023).

Agus menuturkan, dengan perkembangan Kota Pangkalan Bun yang semakin pesat, kebutuhan terhadap instalasi hidran sangat diperlukan. Terutama di kawasan permukiman padat penduduk.

Dia menjelaskan, pembangunan instalasi hidran bukan kewenangan Dinas Pemadam Kebakaran. Pihaknya hanya bisa memberikan rekomendasi.

Baca Juga :  DUH!!! Cara Menyimpang Protes Kenaikan BBM, Dua Pemuda Ini Lakukan Vandalisme Jalanan

”Kalau di permukiman padat penduduk, yang baru tercover itu di tepi Sungai Arut. Itu pun bukan bentuk hidran, tetapi mesin pompa dan tidak semua berfungsi dengan baik, karena kurangnya pemeliharaan,” ujarnya.

Dia mendorong masyarakat membentuk relawan pemadam kebakaran di masing-masing wilayah. Sejauh ini, Balakar Huma Singgah Itah Mendawai dinilai sebagai relawan pemadam kebakaran yang berhasil.

Agus menegaskan, dengan semua keterbatasan yang dimiliki, hidran sangat diperlukan untuk membantu apabila terjadi kebakaran permukiman. Meski demikian, pembangunan hidran tidak semudah yang dibayangkan, lantaran memerlukan pertimbangan teknis dan instalasi khusus guna memasok air.

”Kalau secara teknis sangat perlu. Terlebih di permukiman padat penduduk dan harus sudah mulai dipikirkan, karena perkembangan Pangkalan Bun juga signifikan,” jelasnya. (tyo/ign)



Pos terkait