Yang saling sapa saja ogah, apalagi berhubungan suami istri. Seingatnya dulu, satu bulan lebih mereka tak saling sentuh.
Kecurigaan Donwori makin mengerucut manakala saat itu Karin keluar rumah lebih sering dari biasanya. Atau nyaris setiap hari teleponan dengan laki-laki.
Yang dia bilang sahabatnya sendiri. Alasannya Karin dulu, suntuk di rumah dengan Donwori.
Dari sini, dia sudah menemukan jawaban. Tanpa sepengetahuan Karin, dia mengajak selingkuhan Karin buat ketemuan.
Setelah sempat mendaratkan pukulan beberapa kali, Donwori langsung membombardir si selingkuhan dengan beberapa pertanyaan.
Dari sini, fiks ketahuan. Selingkuhan Karin ini beneran bapak dari jabang bayi di perut Karin.
Tak terima dikhianati, Donwori pun memutuskan jalan cerai. Pikirnya, “Ya sudahlah. Kalau memang sudah nggak mau sama saya, kita berhenti sampai di sini. Soal anak, nggak usah diributkan. Kalau dia nggak mau ngrawat, sebagai bapak saya siap.” (*/opi)