Gerakan Dukung Kotak Kosong Mulai Menggema di Berbagai Daerah  

Calon Tunggal Menghadapi 'Lawan tanpa Bentuk'

ilustrasi kotak kosong
Ilustrasi

”Melawan kotak kosong itu sama sulitnya. Bedanya cuma kotak kosong tak ada visi-misi, sedangkan kalau lawan pasangan lain kami bisa adu program,” ujar Eri kepada Jawa Pos.

Menghadapi lawan ”tanpa bentuk” seperti ini, Eri memilih menyiapkan pendekatan kreatif. Kebetulan, di waktu bersamaan, mantan atasannya dulu yang juga sama-sama kader PDI Perjuangan, Tri Rismaharini, bertarung di pilgub Jawa Timur. Dia pun menjanjikan sepeda motor untuk ranting partai yang bisa memenangkan dirinya dan Risma.

Bacaan Lainnya

Semua kader, lanjut Eri, harus mendatangi warga dengan membawa brosur perjuangan. Brosur itu berisi program-program dia dan Risma. ’’Ke-18 partai pendukung juga kami minta turun mendekati akar rumput,” lanjutnya.

Itu pulalah yang akan dijalankan Etik-Eko di Sukoharjo. Kader semua partai pendukung akan diminta menyampaikan apa saja yang sudah dijalankan Etik di periode pertama. Selain itu, meyakinkan masyarakat dengan program-program yang akan dijalankan jika kembali terpilih.

Baca Juga :  Rama-Ramai Berebut Peluang untuk Jadi Pendamping Petahana di Pilkada Kobar

Di Gresik, sadar bukan perkara mudah menggaet 50 persen suara lebih dari 971.740 daftar pemilih tetap, Yani tak mau visi-misi yang sekadar basa-basi. ”Kami harus mampu benar-benar meyakinkan pemilih dengan menyusun visi dan misi yang bisa menjawab kegelisahan masyarakat,’’ terangnya.

Dia menekankan pola komunikasi kampanye dialogis dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat. Mulai kelompok petani, pekerja, pemuda, hingga sivitas akademika.

”Selama masa kampanye di Oktober nanti, kami akan berfokus menghimpun masalah. Yani-Alif akan bergerak terpisah dan berkeliling di berbagai wilayah desa dan kecamatan,’’ ujarnya.

Yani mengaku telah memformulasikan lima tema besar yang akan menjadi bahan kampanye. Mulai kesehatan, pendidikan, infrastruktur, ekonomi, hingga ketenagakerjaan. ”Tidak jauh dari kebutuhan dasar masyarakat. Yang juga menjadi kewajiban pemerintah,’’ jelasnya kepada Jawa Pos.

Bagi Adi Wibowo-Muhammad Nawawi, turun ke akar rumput, mendengarkan keluhan, sekaligus menyampaikan langsung apa yang akan mereka kerjakan ke depan juga diyakini cara paling ampuh untuk menggaet dukungan.



Pos terkait