Insiden itu mendapat atensi dari Polda Jatim dan Mabes Polri. Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto kemarin langsung mengadakan konferensi pers untuk menjelaskan kronologi insiden tersebut.
Menurut dia, ledakan berasal dari gudang penyimpanan bahan peledak. Gudang yang ukurannya hanya sekitar 2 x 3 meter persegi itu berisi bom ikan atau bondet. Ada juga 10 kilogram petasan dan black powder. Rencananya, bahan peledak tersebut dimusnahkan.
Imam menyebutkan, pemicu ledakan adalah suhu panas yang berlebih di dalam gudang. Suhu panas yang tinggi itu bereaksi pada bahan-bahan yang mudah meledak. ”Sampai saat ini pemeriksaan masih berjalan. Kami pastikan kondisi di lokasi kejadian sudah aman,” tegasnya.
”Tidak ada korban meninggal dunia. Rumah penduduk dan bangunan lain yang rusak akibat ledakan sedang didata. Kerusakan akan kami perbaiki,” lanjut Imam di mako.
Imam juga mengatakan, evaluasi akan dilakukan menyeluruh agar kejadian serupa tak terulang. Terutama evaluasi pada gudang yang menyimpan bahan-bahan mudah meledak. Rencananya, gudang dibangun lebih besar. Lokasinya tidak dekat dengan permukiman penduduk.
Dari Jakarta, Mabes Polri memastikan telah membentuk tim untuk mendalami peristiwa ledakan tersebut. Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andhiko mengatakan, tim tersebut terdiri atas petugas dari laboratorium forensik (labfor) dan Brimob. ”Tim ini masih bekerja bersama dengan Polda Jatim,” ujarnya.
Tim gabungan itu akan menyampaikan hasil pendalaman secara komprehensif. Nantinya Kapolda Jatim yang akan menjelaskan semua. ”Tunggu hasilnya ya,” katanya di kantor Divhumas Polri kemarin. (ian/idr/c9/oni/jpg)