Harga Bahan Pokok di Kobar Naik, Beras Paling Mencekik

harga beras
LENGANG: Suasana pasar Indra Sari Pangkalan Bun, menjelang akhir pekan, Sabtu (24/2/2024) (Samsudin/Radar Sampit)

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Harga beras di pasaran terus merangkak naik, antara Rp35ribu hingga Rp40ribu per sak ukuran Rp25kilogram (kg). Hal itu berdasarkan keterangan sejumlah pedagang di pasar Indrasari Pangkalan Bun, Sabtu (24/2/2024).

Salah seorang pedagang di salah satu lapak Pasar Indra Sari Dwi Fitriani,  mengatakan, beberapa bahan pokok naik dan yang paling kerasa adalah beras.

Ia mengambil contoh, beras merk Koki Hoki misalnya, sebelumnya sepekan lalu berkisar Rp350 ribu per sak ukuran 25kg. Saat ini ia membeli dengan harga Rp390 ribu hingga Rp404ibu.

“Kalau jualnya jelas lebih dari harga ambil di agen,” ungkapnya.

Kemudian beras merk Garuda, biasanya ia mengambil di agen Rp380 ribu saat ini lebih dari Rp 400 ribu per sak ukuran 25kg. Tidak jauh berbeda dengan beras merk Lembu.

Beras ini menurutnya relatif mahal dibanding lainnya. Saat ini ia mengambil dari agen sudah Rp410 ribu, otomatis harga jual ke pasaran lebih tinggi lagi.

“Kalau saya hitung rata-rata kenaikan berkisar Rp40 ribu per kg nya. Kurang lebih ya mas,” ungkap Sari. Di beberapa penjual lainnya dikonfirmasi juga tidak jauh berbeda dengan harga tersebut.

Baca Juga :  Bocah SD Tenggelam di Lokasi Banjir Palangka Raya, Seperti Ini Kronologinya

Sementara beberapa bahan dapur seperti bawang merah dan putih juga naik meskipun tidak signifikan, semula Rp 40 ribu saat ini Rp 45 ribu.  Kemudian kebutuhan yang paling sering dicari yakni telur juga naik dari semula Rp 350 ribu per ikat atau 6 piring, kini menjadi Rp 290 ribu.

Tidak hanya itu, gula pasir juga naik sekarang menjadi Rp 825 ribu per karung isi 50kg. Sebelumnya Rp 775 ribu.

Sejumlah warga mengaku begitu terasa untuk kenaikan beras, perlahan tapi pasti karena beras benar-benar kebutuhan sangat pokok.

Meskipun disejumlah desa sudah mulai di salurkan beras kepada Penerima Bantuan Pangan (PBP) namun sebagian warga lainnya yang tidak masuk kriteria sebagai penerima meminta adanya pasar murah dari pemerintah.

“Kami berharap ada pasar murah sebagai salah satu upaya menekan tingginya harga di pasaran. Apalagi ini mendekati bulan Ramadhan biasanya tingkat konsumsi warga meningkat menyebabkan harga bisa semakin mahal,” ungkap, Slamet  salah satu warga Pangkalan Bun. (sam/gus)



Pos terkait