KUALA PEMBUANG, radarsampit.com – Memasuki pekan kedua bulan Ramadan, salah satu bahan pokok kebutuhan dapur seperti cabai rawit di Seruyan, masih dijual dengan harga tinggi. Padahal konsumen berharap harga salah satu komoditas tersebut mengalami penurunan, setelah melonjak beberapa kali dalam sebulan terakhir.
Toriah, salah satu pedagang sayur di Pasar Sayur dan Ikan (Saik) kota Kuala Pembuang mengatakan, kenaikan harga cabai itu sudah terjadi sebelum bulan Ramadan, tepatnya dua bulan yang lalu.
“Rata-rata sayur mayur ini mengalami kenaikan harga. Serba naik semua sekarang ini, kayak cabai rawit harganya sudah Rp100.000 per kilogram,” katanya, kemarin.
Dirinya juga mengaku serba salah apabila harga cabai rawit tersebut mengalami kenaikan. Karena hampir 2 bulan lebih harga cabai tersebut tidak mengalami penurunan. Alhasil bertahan diharga modal yang menurut pedagang pun sudah mahal.
Toriah menjelaskan, terkadang dengan harga modal yang sudah mahal, sehingga mereka yang berdagang cabai harus mengatur kembali takaran saat mengecer, apabila ada pembeli yang ingin membeli dengan harga yang murah.
“Kenaikan harga cabai ini sudah sekitar 2 bulan yang lalu, kalau sebelum naik itu Rp60000 perkilogram nya. Sekarang modal saja sudah Rp 80.000 sehingga mau tidak mau ya dijual sampai Rp 100.000 perkilogram nya. Kalau cabai ini ambil nya dari Jawa, sehingga ongkos kirimnya juga lumayan mahal,” pungkasnya. (rdw/gus)