Hasilkan Puluhan Ribu Ton Sekali Panen, Harapkan Buah Langsat Jadi Varietas Unggulan Kotim

Keseruan Wabup Kotim Panen Buah Langsat di Kebun Warga Desa Cempaka Mulia

langsat
BERKUNJUNG : Wabup Kotim Irawati, Ketua IBI Kotim dan Direktur Radar Sampit Siti Fauziah berfoto bersama Owner Linusa Garden saat berkunjung panen buah langsat di Kelurahan Kotabesi Hulu, Senin (26/2/2024). (Heny/Radar Sampit)

Selama kurang lebih satu jam memanen di kebun Saif Ansari, air dari langit menghentikan aktivitas mereka. Irawati bersama rombongan berpamitan.

Perjalanan tak berakhir sampai di situ. Wabup Kotim kembali diajak untuk datang mengunjungi kebun buah warga Kelurahan Kotabesi Hulu, pemilik Linusa Garden. Hujan deras dan hari yang sudah menjelang petang membuat mereka tak sempat langsung memanen.

Bacaan Lainnya

Namun, Owner Linusa Garden Elly Marethe sudah memetikan lebih dulu buah langsat. Sehamparan buah itu dibersihkan dan dimasukkan ke dalam beberapa karung, diberikan cuma-cuma.

Di atas lahan seluas 4 ha ditanami lebih dari 100 pohon langsat. Ada pula pohon cempedak, durian, rambai, rambutan, rambania dan aneka buah lainnya.

”Ini lahan warisan keluarga. Dulunya ditanamnya sembarang saja. Umurnya mungkin ada yang sudah 100 tahun. Tetapi, ada pohon yang mati dan ada yang masih berbuah. Langsat dijual Rp10 ribu per kilogram ke Pangkalan Bun dan Palangka Raya. Tapi, sekarang tidak semua dijual, kalau masyarakat sekitar minta ya kami berikan gratis saja,” ujarnya.

Baca Juga :  Tak Ada Tanda Kekerasan di Tubuh Tamu Hotel yang Tewas di Kamar

Tepat 14 Februari 2024 lalu, Linusa Garden sudah genap berusia 2 tahun. Nama Linusa merupakan penggabungan antara ketiga anak Elly yang bernama Lili Hartati, Noor Aprilly dan Heni Purnama Sari.

”14 Februari 2022 lalu Linusa Garden diresmikan oleh Bupati dan Wabup Kotim. Bulan ini sudah dua tahun, yang mengelola anak bungsu saya, Heni,” ujarnya.

Pengunjung juga dipersilakan menikmati buah dengan cukup membayar biaya masuk sebesar Rp5.000.

”Masuk Linusa Garden cukup bayar Rp5.000, kalau ingin makan buahnya nanti dipetikkan makan gratis, tetapi kalau dibawa pulang harus ditimbang Rp10 ribu per kilogramnya. Kami juga menyiapkan aneka makanan ringan, pentol, kentang goreng, dan jajanan lainnya. Kami juga sediakan tiga pondok bagi ingin rekreasi. Bisa membawa makan sendiri atau kami juga terima pesanan,” katanya. (***/ign)



Pos terkait