Hindari Praktik Kotor Seleksi Tenaga Kontrak Tahap II, Pansel Ingkatkan Peserta soal Ini

SELEKSI-TENAGA-KONTRAK-KOTIM
SELEKSI: Pelaksanaan evaluasi/seleksi tenaga kontrak Pemkab Kotim tahap I yang dilaksanakan di Tennis Indoor Stadion 29 November Sampit, belum lama tadi. (DOK.YUNI/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, RadarSampit.com – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur akhirnya menetapkan jadwal seleksi tahap II tenaga kontrak pada 25 Juli mendatang. Peserta seleksi dari honorer yang gugur seleksi tahap I itu diminta menghindari semua bentuk kecurangan dan tak melayani tawaran untuk memuluskan hasil tes agar lulus.

Penegasan itu disampaikan Ketua Panitia Seleksi Tenaga Kontrak Pemkab Kotim Fajrurrahman dalam suratnya yang diterima Radar Sampit tadi malam (19/7). ”Pemkab Kotim tidak bertanggung jawab atas pungutan atau tawaran berupa apa pun oleh oknum yang mengatasnamakan panitia seleksi dan atau dengan alasan apa pun. Peserta agar tidak melayani tawaran untuk mempermudah proses  seleksi,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Dalam surat tersebut, jumlah tenaga kontrak yang mengikuti seleksi sebanyak 1.039 orang, berkurang dua orang dari jumlah yang gagal pada seleksi tahap I yang sebanyak 1.041 orang. Hasil seleksi sedianya akan diumumkan pada 1 Agustus 2022 mendatang melalui masing-masing perangkat daerah. Adapun tempatnya akan diumumkan kemudian.

Baca Juga :  Pemkab Terbitkan Aturan Baru Seragam Pegawai, Ini Bedanya PNS dan Tenaga Kontrak

”Bagi peserta yang tidak hadir, tidak mengikuti seleksi dengan alasan apa pun pada waktu dan tempat yang ditetapkan, dinyatakan gugur,” kata Fajrurrahman.

Keputusan menggelar seleksi tahap II tersebut sebagai respons atau kekosongan sejumlah tenaga kesehatan, pendidikan, dan teknis yang sebelumnya ditinggalkan tenaga yang tak lolos seleksi. Selain itu, juga mengakomodir protes dan desakan para tenaga kontrak.

Fajrurrahman sebelumnya menegaskan, evaluasi tenaga kontrak yang dilakukan oleh pemerintah daerah bebas dari gratifikasi. “Kami pastikan evaluasi tekon bebas gratifikasi, dan tidak ada titipan tekon sebagainya, karena hasilnya murni berdasarkan passing grade, kita berupaya menata dan tidak ada embel-embel lain,” katanya, Rabu (13/7) lalu.

Dia menjelaskan, para tekon yang cukup dekat dengan pejabat daerah belum tentu lulus. Misalnya, sejumlah  ajudan  dan sopir  para pejabat daerah  tidak lulus dalam evaluasi tersebut. Mereka akan ikut kembali dalam  seleksi tekon tahap II yang rencananya dilaksanakan waktu dekat.



Pos terkait