Hoax, Pertalite Bakal Dibatasi dan Dihapus dari SPBU

SPBU Sampit
PENGAWASAN: Pegawai Diskoperindag melakukan pengawasan di SPBU Jalan Jenderal Sudirman km 2, Kamis (1/8/2024). (HENY/RADAR SAMPIT)

JAKARTA, radarsampit.com – Di media sosial ramai narasi mengenai pembatasan bahkan penghapusan BBM bersubsidi jenis Pertalite di sejumlah SPBU. Hal ini membuat masyarakat yang merasa berhak menggunakan BBM jenis tersebut jadi resah.

Pemerintah memang sebelumnya kembali mengungkit wacana pembatasan BBM bersubsidi jenis Pertalite. Alasan yang selalu diulang adalah pemberian BBM bersubsidi tidak tepat sasaran dan membebani keuangan negara.

Bacaan Lainnya

Lantas, benarkah bahwa BBM bersubsidi jenis Pertalite akan dibatasi bahka dihapus per 1 September?

Merespons hal itu, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Sub Holding Pertamina Commercial & Trading, Heppy Wulansari memastikan bahwa kabar tersebut tidak benar. Hoaks.

“Tidak benar mbak,” kata Heppy saat dikonfirmasi jawa pos (grup radar sampit)

Heppy melanjutkan, Pertamina Patra Niaga memastikan penyaluran Pertalite terus dilakukan sesuai penugasan yang diberikan Pemerintah. Pertamina juga memastikan masih terus melayani penjualan Pertalite di 7.516 SPBU seluruh Indonesia.

Baca Juga :  Kasus Haris-Fatia Dinilai Ancaman Demokrasi

Dirinya pun mengimbau masyarakat tidak mempercayai kabar hoax tersebut. Pasalnya, Pertalite masih tetap disalurkan sesuai dengan kuota yang ditetapkan Pemerintah.

“Masyarakat tidak perlu termakan berita hoax. Pertalite akan terus kami salurkan sesuai kuota yang ditetapkan Pemerintah,” jelas Heppy.

Selain itu, Heppy juga memastikan bahwa penyaluran Pertalite terus dilakukan sesuai penugasan yang diberikan Pemerintah. Tidak ada rencana menghentikan distribusi Pertalite pada 1 September 2024.

Hal ini sekaligus menjawab rumor mengenai penghapusan Pertalite dari sejumlah SPBU. Penghapusan tersebut dipastikan hanya terjadi di sejumlah SPBU di kawasan elit yang memang tidak menjual BBM bersubsidi.

“Antara lain pengaturan titik-titik SPBU yang menjual BBM subsidi oleh BPH Migas dengan memperhatikan pertimbangan jalur transportasi umum, tidak berada di area pemukiman menengah keatas, di luar daerah industri. Diharapkan dengan upaya tersebut BBM bersubsidi yang disalurkan bisa lebih tepat sasaran,” kata Heppy.



Pos terkait