Ikatan Mahasiswa Kotim Pertanyakan Sistem Penyaluran Beasiswa Gerbang Mentaya

beasiswa
Ilustrasi beasiswa (net)

SAMPIT, radarsampit.com – Ikatan Mahasiswa Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) yang terdiri dari mahasiswa di Palangka Raya dan Sampit menyambangi DPRD Kotim.

Kedatangan mereka untuk mempertanyakan sistem penyaluran beasiswa Gerbang Mentaya dari Pemkab Kotim yang berubah-ubah.

Bacaan Lainnya

”Salah satu yang kami sampaikan terkait pemberian beasiswa Gerbang Mentaya untuk mahasiswa asal Kotim. Setiap tahun, teknis perekrutan beasiswa selalu berubah-ubah,” kata Ketua Ikatan Mahasiswa Kotim Agung Setiawan, Senin (7/10).

Dia menuturkan, dua tahun lalu, mahasiswa Ikatan Mahasiswa Kotim dilibatkan dalam proses seleksi. Namun, sempat bentrok karena pihaknya dituduh lambat melakukan penyerahan berkas.

”Padahal, penutupan pemasukan berkas itu masih satu minggu lagi baru ditutup. Setelah itu, sampai hari ini kami tidak pernah lagi dilibatkan, sehingga seleksinya tidak transparan lagi,” ujarnya.

Dia melanjutkan, sempat beredar isu, banyak mahasiswa bukan dari Kotim, namun kuliah di Kotim, menerima beasiswa tersebut. ”Hal ini kami harap menjadi perhatian agar seleksi beasiswa lebih transparan. Jangan sampai hak-hak kami, mahasiswa Kotim malah diambil mahasiswa bukan orang Kotim dengan alasan karena kuliah di Kotim,” tegasnya.

Baca Juga :  Viral Aksi Warga Kalteng Tangkap Buaya di Kebun Sawit

Sementara itu, anggota DPRD Kotim SP Lumban Gaol mengatakan, pemberian beasiswa tersebut diharapkan lebih selektif lagi, sehingga penyalurannya tepat sasaran.

”Mungkin bisa dibuat menjadi dua kategori, yaitu berprestasi dan kurang mampu. Khusus untuk yang berprestasi, mau itu orang kaya ataupun tidak, jika memang dia betul-betul berprestasi, maka beasiswa itu harus diberikan,” katanya.

Adapun untuk yang kurang mampu, diharapkan pemerintah lebih selektif, karena biasanya memang banyak yang mengajukan. Dia menyarankan agar pemerintah bisa melakukan survei secara diam-diam untuk mengetahui kebenaran apakah yang mengajukan beasiswa tersebut benar-benar kurang mampu.

”Sehingga penyaluran beasiswa ini betul-betul untuk membantu mahasiswa asal Kotim,” tegasnya. (ang/ign)



Pos terkait