”Layanan antrean online kuota layanannya dibatasi 50 pemohon per hari khusus di Gerai Disdukcapil dan dibeberapa gerai penyelanggara lainnya juga dibatasi kuotanya menyesuaikan jam buka layanan,” ujarnya.
Pembatasan kuota itu dilakukan bukan untuk menolak layanan kepada masyarakat. Namun, dikarenakan hampir disemua gerai penyelenggara layanan hanya ada 2 petugas layanan.
”Ada beberapa penyelenggara layanan yang terkendala SDM untuk petugas layanan. Seperti di Gerai BPJS Kesehatan itu sejak awal tahun sudah tidak ada tenaga kontrak sehingga jam buka layanan tiga kali seminggu. Namun, kami meminta agar layanan tetap buka setiap hari, tetapi hanya sampai jam 12 siang khusus di BPJS Kesehatan, sehingga kuota pemohon per hari dibatasi sesuai jam buka layanan,” ujarnya.
Selain layanan antrean online, MPP Habaring Hurung juga sudah menerapkan lima aplikasi yaitu Online Single Submission (OSS) atau sistem perizinan berusaha yang terintegrasi secara elektronik.
Kemudian, adapula aplikasi Si Cantik buatan Kementerian Kominfo yang digunakan untuk mengurus perizinan daerah salah satunya mengurus izin reklame dan ada aplikasi MPP Digital yang didalamnya menyediakan sistem layanan Identitas Kependudukan Digital (IKD) buatan Kemendagri.
”Pemkab Kotim juga ada membuat aplikasi Si Mandai yang digunakan untuk data base perizinan yang hanya dapat diakses oleh SOPD teknis,” katanya.
MPP Habaring Hurung juga menyiapkan lahan parkir yang dapat menampung kapasitas 70 mobil dan 100 kendaraan motor.
”Parkiran MPP cukup luas. Memang parkiran di depan tidak banyak kendaraan, karena pengunjung lebih banyak yang parkir di dalam belakang gedung, sehingga areal parkir di depan kelihatan sepi,” katanya. (***/ign)
