Dan dari sinilah gegeran paripurna terjadi. Ketika dipanggil si pemilik kos tadi, rupanya Karin tak sendirian.
Bahkan, Karin juga bawa rombongan. Sebapak-bapaknya, se-emak-emaknya, se-kakak-kakaknya.
Bisa dikatakan, hari itu adalah hari pembantaian pembuka sebelum Donwori dibantai sesungguhnya di neraka.
Donwori memang tak sempat dipukuli, namun masing-masing keluarga Karin melucutinya dengan olok-olok dan kemarahan.
Bahkan, kali itu adalah kali pertama mertuanya yang ia kenal sopan dan tak pernah marah, memakinya dengan kata-kata kotor.
Tentu saja dibarengi dengan pengusiran Donwori dari rumah dan pemecatannya dari kerjaan. (*/opi)