Jalan Desa Bunut Rusak Berlumpur, Kendaraan Sulit Melintas

jalan rusak
JALAN RUSAK : Pengendara bermotor kesulitan melintas di jalan rusak menuju Desa Bunut dari Nanga Bulik, Lamandau, Selasa (5/3/2024). (RIA M. ANGGREANI/RADAR SAMPIT)

NANGA BULIK, radarsampit.com – Desa Bunut, Kecamatan Bulik, merupakan salah satu desa terdekat dari ibu kota Kabupaten Lamandau, Nanga Bulik.

Namun jalan menunju ke desa tersebut kurang nyaman dilalui, terutama saat musim penghujan. Jalanan berlumpur dan pengendara kesulitan melintas.

Bacaan Lainnya

Untuk meningkatkan sarana prasarana infrastruktur di daerah, tahun ini rencananya Pemerintah Kabupaten Lamandau akan melakukan peningkatan jalan penghubung dari Desa Bunut menuju Kota Nanga Bulik.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (PUPRPerkimtan) Lamandau, Jony Elen.

Menurutnya, saat ini pihaknya tengah menyiapkan rencana untuk  pengembangan kota, diantaranya adalah peningkatan jalan dari  Nanga Bulik ke Desa Bunut.

“Untuk pengembangan kota dalam hal desa terdekat, rencananya kami akan melaksanakan peningkatan jalan di Desa Bunut, karena saat ini jalan di desa tersebut sebagian besar masih berupa jalan tanah dan belum diaspal,” kata Jony Elen, Selasa (5/3/2024).

Baca Juga :  Ditolak Dua Fraksi, Penyertaan Modal BUMD Tetap Lolos

Jony menjelaskan, rencananya pengembangan tersebut akan melakukan peningkatan jalan sepanjang kurang lebih 7 kilometer dengan cara penanganan per segmen atau per spot (titik).

“Jika ditotal panjang jalan dari Nanga Bulik sampai ke Kantor Desa Bunut berjarak sekitar 8 kilometer, saat ini memakan waktu sekitar 25 menit perjalanan menggunakan kendaraan motor,” tuturnya.

Dengan rencana peningkatan jalan ini, otomatis akan memudahkan akses masyarakat, seperti anak-anak sekolah yang setiap hari pulang pergi dari desa ke kota serta memotong waktu tempuh perjalanan.

Selain itu, dalam peningkatan tersebut nantinya juga dilakukan pengerjaan segmen penanggulangan banjir, mengingat jalan tersebut menyusuri pinggir DAS Lamandau yang rentan tergenang banjir.

“Nanti juga dilaksanakan segmen penanggulangan banjir, karena ada beberapa titik jalan yang ditinggikan. Alokasi anggarannya sekitar Rp3 miliar,”  pungkasnya. (mex/fm)

 



Pos terkait