Jalan Rusak, Mobil Warga Seranau Sering Tersangkut

jalan rusak
Ilustrasi. (net)

SAMPIT, radarsampit.com – Kondisi jalan yang menghubungkan Kecamatan Cempaga dan Kecamatan Seranau dikeluhkan pengguna jalan. Kondisi jalan  rusak parah karena tidak ada pemeliharaan dan perbaikan.

”Jalan  dari Cempaga ke Seranau kondisinya rusak, ada beberapa titik yang memang harus diiperbaiki supaya mobil kami bisa melintas. Mobil warga sering nyangkut di jalur itu,” kata Andy, Warga Kecamatan Seranau.

Bacaan Lainnya

Jalan Cempaga-Seranau itu merupakan akses satu-satunya jalur darat  bagi warga yang tinggal di Kecamatan Seranau. Jika ingin ke Kota Sampit melalui jalur darat, mereka harus memutar dari Jembatan Cempaga.

Selama ini mereka mengaku sangat terbantu dengan dibangunnya jalan era pemerintahan Supian Hadi itu. Sayangnya setelah dibangun, tidak ada pemeliharaan dan perbaikan. Padahal akses ini diklaim mampu meningkatkan ekonmi warga seberang.

Diungkapkannya, jalan rusak karena sering digunakan oleh petani kelapa sawit untuk mengakut hasil produksi.  Jalur ini merupakan pembangkit ekonomi untuk mempemudah mayarakat yang selama ini kesulitan membawa material bangunan.

Baca Juga :  Mantan Ketua DPRD Kotim Kritik Keras Pengesahan AKD, Sebut Rawan Jerat Legislator secara Berjemaah

“Jadi sekarang  sangat terbantu dengan akses itu, material lebih mudah   untuk mobilisasinya,” kata dia.

Sementara itu, Anggota Komisi IV DPRD Kotim Handoyo J Wibowo menegaskan, kerusakan jalan penghubung Cempaga-Seranau  sudah disampaikan kepada pemerintah daerah. Dalam masa reses lalu, masalah ini menjadi usulan untuk ditindaklanjuti pemerintah daerah di tahun anggaran berikutnya.

“Jalan rusak di Mentaya Seberang ini berdampak kepada ribuan warga Seranau, mereka mengandalkan akses itu untuk bisa bepergian dengan jalur darat ke Kota Sampit atau ke daerah lain. Sayangnya selama ini tidak dibarengi pemeliharaan. Padahal anggaran untuk itu tidak begitu  besar,” tegasnya.

Dia mendesak Dinas Pekerjaan Umum Kotim turun ke lapangan untuk memperbaiki jalan. Dengan anggaran pemeliharaan, bisa menutupi kerusakan jalan.

”Itukan hanya timbunan laterit, mungkin hanya menurunkan alat berat saja sekadar meratakan dan memadatkan,” ucap Handoyo. (ang/yit)



Pos terkait