PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Jalan sehat pemilu damai yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kotawaringin Barat berjalan sukses. Semua perwakilan partai politik (Parpol) peserta pemilu dan masyarakat umum turut serta meramaikan kegiatan di kawasan taman Kota Pangkalan Bun pada Minggu (10/12/2023).
Ketua KPU Kobar, Chaidir menyampaikan bahwa jalan sehat ini sebagai upaya menyampaikan kepada masyarakat bahwa pemilu kurang dua bulan lagi digelar bertepatan pada tanggal 14 Februari 2024. “Dua bulan bukanlah waktu yang panjang, maka kita kembali ingatkan kepada masyarakat agar menyalurkan hak suaranya pada Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang telah disediakan. Masyarakat jangan sampai Golput (Golongan Putih) atau tidak menyalurkan hak suaranya,” kata Chaidir.
Suara masyarakat sangat penting karena menentukan siapa pemimpin dimasa depan sesuai dengan harapan masyarakat itu sendiri. Menurut Chaidir, pada 14 Februari 2024 kedaulatan berada ditangan masyarakat, untuk menentukan siapa pemimpinnya, baik itu Presiden, DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten Kobar.
Setelah pencoblosan maka kedaulatan udah berada pada pemimpin yang terpilih, maka ia meminta agar masyarakat menyalurkan hak suaranya. Pada momen ini, Chaidir juga mengimbau agar pemilu ini tidak dijadikan sebagai momen perpecahan, karena perbedaan pilihan merupakan hal lumrah.
“Jangan sampai pemilu justru menimbulkan perpecahan dan konflik, momen pesta demokrasi ini harus menjadi sarana pemersatu dan menunjukkan bahwa berbeda itu tidak masalah dan tetap harus bersatu dal bingkai Negara Republik Indonesia,” harapnya.
Plh, Sekda Kobar, Juni Gultom mewakili PJ Bupati Kobar, juga menyampaikan hal senada bahwa penyelenggaraan pemilu bukan persoalan mudah maka kolaborasi dan kerjasama semua pihak harus terus dilaksanakan demi suksesnya pesta demokrasi lima tahunan ini. Ia juga mengajak agar pemilu tidak menimbulkan perpecahan karena perbedaan pilihan. Harapannya sesuai slogan bahwa Pemilu sebagai sarana integrasi bangsa, bisa terwujud sehingga menghasilkan pemimpin yang berkualitas sesuai harapan masyarakat luas.