Dia ingin saat nyaleg tidak mengeluarkan uang terlalu banyak. Sebab, khawatir nanti saat mengabdi untuk masyarakat di kursi dewan harus berpikir keras untuk balik modal.
”Caleg lain mungkin habis miliaran. Saya hanya keluar uang sekitar Rp 600 juta,” katanya yang juga mengaku dibantu banyak pihak untuk kampanye efisien.
Di pelantikan kemarin, di tengah suasana yang serbaformal, kehadiran Ultraman dari Jepara itu tentu saja menyedot perhatian. Bagi Jamaludin, Ultraman adalah simbol pahlawan penjaga bumi. ”Ultraman juga mengisi masa kecil saya,” ungkap pria kelahiran 1989 itu.
Sosok Ultraman menginspirasi Jamaludin untuk memberantas ”monster” dan mengayomi masyarakat. Sebelum terpilih menjadi anggota DPR, Jamaludin mengaku sudah bergerak turun ke masyarakat lewat lembaga bantuan hukum (LBH). Semua layanan diberikan kepada masyarakat secara gratis.
”Itulah kenapa saya ingin di komisi III (yang membidangi penegakan hukum, Red),” ujarnya. (nib/tyo/lin/c19/ttg/jpg)