Farid memaparkan, berdasarkan data hingga Agustus 2022 angka pengangguran di provinsi setempat sekitar 4,26 persen atau sekitar 59 ribu orang.
Para pencari kerja diharapkan dapat memaksimalkan Kalteng Job Fair ini dengan memilih pekerjaan sesuai keinginan dan kriteria yang dimiliki. Tentunya dengan mempersiapkan diri secara baik dalam menghadapi panggilan tes, dan apabila diterima, hendaknya bekerja dengan penuh tanggung jawab.
Terpisah, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kotim Johny Tangkere mengatakan, ada 44 perusahaan besar swasta (PBS) perkebunan kelapa sawit di Kotim yang membuka lowongan kerja pada kegiatan Kalteng Job Fair.
Selain itu, ada pula perbankan, PT Pertamina Patra Niaga, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, PT Rimba Makmur Utama, Bank Kalteng Cabang Sampiy, PT Pelindo, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni), PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero), dan Kamar Dagang Industri (Kadin) yang membuka stan.
”Ada kurang lebih 3.000 lowongan pekerjaan yang ditawarkan, baik secara on the spot maupun online. Linknya tersedia dalam Kalteng Job Fair. Untuk yang on the spot atau terlibat langsung melayani masyarakat pencari kerja selama kegiatan Kalteng Job Fair ada 10 grup dan 3 perusahaan diluar grup,” kata Johny Tangkere.
Johny mengatakan, Job Fair merupakan kegiatan Pemerintah Provinsi Kalteng untuk menyediakan wadah berkumpulnya perusahaan dari berbagai latar belakang industri dalam satu lokasi atau tempat pameran yang diatur sedemikian rupa agar pencari kerja mudah mengakses informasi setiap stan.
”Di Kalteng, Job Fair ini wadah informasi yang tepat untuk para pencari kerja. Mereka bisa konsultasi karier gratis, bisa melamar kerja langsung secara on the spot, bertemu banyak perusahaan, dapat membandingkan dan memilih perusahaan mana yang paling cocok untuk para pencari kerja menemukan pekerjaannya. Ini juga salah satu upaya pemerintah yang cukup efektif mengurangi angka pengangguran,” ujarnya. (ant/hgn/ign)