SAMPIT, radarsampit.com – Ari, sopir truk pemuat belasan ton kayu yang ambles di Jalan S Parman, Jumat (21/7) kini stres. Pasalnya, amblesnya ban truk yang dikemudikannya berimbas pada bocornya jaringan pipa PDAM, sehingga membuat air terus mengalir dan mengakibatkan jalan tergenang.
Sejak kejadian hingga pukul 11.00 WIB kemarin, Ari terus berusaha mencari pertolongan agar dapat mengerek truknya yang ambles. Namun, beberapa kali teleponnya berdering belum juga mendapatkan solusi.
Selama menunggu bantuan, Ari dan dua temannya terus mendongkrak ban agar tidak ambles semakin dalam. Pakaian yang dikenakannya silih berganti basah dan kering, karena harus mendongkrak di kolong truk.
”Saya pusing juga dari malam tadi sampai sekarang terus mendongkrak. Mau mengalihkan muatan pakai truk lain, truknya belum ada yang siap. Mobil bantuan untuk mengerek juga belum dapat. Yang saya pikirkan ini, pipa PDAM bocor. Kata petugas PDAM, saya yang harus menanggung ganti ruginya,” ucap Ari dengan wajah terlihat gusar.
Tidak hanya itu. Akibat musibah yang menimpa Ari, ratusan rumah pelanggan PDAM di sekitar lokasi mengeluhkan air kran yang macet. Bahkan, rumah jabatan Bupati Kotim di Jalan Jenderal Ahmad Yani dan sekitarnya dikabarkan tidak mengalir.
”Dari jam tujuh pagi air sudah enggak ngalir. Mau mandi tinggal nunggu tampungan air hujan saja,” ucap warga pelanggan PDAM yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian.
Di lain sisi, sejumlah petugas teknis dari PDAM Tirta Mentaya Sampit sudah siaga menunggu untuk dilakukan perbaikan. ”Perbaikan pipa tidak bisa dikerjakan sebelum truknya dialihkan keluar dari lubang yang terkena ambles,” kata petugas.
Kepala Seksi Perencanaan PDAM Tirta Mentaya Sampit Ageng mengatakan, jaringan pipa induk yang bocor berukuran 8 inn. ”Beberapa minggu lalu kami ada melakukan pengukuran. Air mengalir 20 liter per detik yang dapat menjangkau 2.000 sambungan rumah. Khusus pelanggan wilayah Kota Sampit saja jumlahnya 27.000 pelanggan. Kalau total se-Kotim mencapai 34.000 pelanggan,” kata Ageng.