SAMPIT, radarsampit.com – Jenazah yang ditemukan di Desa Pemantang, Kecamatan Mentaya Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), diduga merupakan korban pembunuhan. Pihak keluarga menyebut ada kejanggalan dari kematian pria berusia 56 tahun tersebut.
Ediyoni, kakak kandung korban, meyakini adiknya dianiaya sejumlah orang yang mengakibatkan meninggal dunia. ”Indikasinya jelas. Hal itu ditemukan saat cek lokasi penemuan mayat, ada hal-hal yang janggal,” katanya, Rabu (14/6/2023).
Kejanggalan itu, di antaranya bekas buah kelapa yang telah terbuka di lokasi penemuan mayat hingga bekas membakar api. Diperkirakan korban telah diintai sebelumnya.
”Lalu di sebuah pohon ditemukan tanah yang diduga sebelum dihabisi nyawanya korban sempat diikat di pohon tersebut,” ujarnya.
Pihak keluarga meminta kepolisian melakukan pendalaman. Pihaknya juga bersedia jenazah korban diautopsi apabila memang diperlukan guna kepentingan penyelidikan. Di sisi lain, pada Jumat (9/6) malam lalu, ada sejumlah orang tak dikenal membawa senjata api mencari korban ke rumahnya.
”Saat itu korban kebetulan tidak ada di rumah. Hingga malam Minggu, korban datang seorang diri dan mengambil sepeda motor dari rumahnya, namun tidak menghidupkan mesin,” katanya.
Setelah itu, mayatnya ditemukan pada Minggu (11/6), sekitar pukul 09.00 WIB. Ketika sejumlah warga sedang duduk bersantai dan ingin memetik buah di belakang rumah.
Kapolsek Mentaya Hulu Ipda Uberson sebelumnya mengatakan, petugas menemukan sejumlah barang bukti di lokasi, mulai dari uang tunai Rp5,3 juta, dua unit telepon genggam, dan senjata tajam (sajam) jenis badik. Setelah dilakukan olah TKP, jenazah dibawa ke puskesmas untuk dilakukan Visum Et Repertum (VeR). ”Dari hasil pemeriksaan sementara, tidak ada tanda-tanda mencurigakan di tubuh korban,” kata Uberson.
Uberson menegaskan, pihaknya masih berupaya melakukan penyelidikan terkait penyebab kematian pria tersebut. ”Kami belum ada mengarah ke korban tindak pidana. Yang pasti, kasus ini masih kami dalami. Jika ada perkembangan lebih lanjut, nanti akan kami sampaikan,” ujarnya. (ang/ign)