PANGKALAN BUN – Warga Kota Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat dihebohkan dengan beredarnya informasi di group WhatsApp yang menerangkan adanya peredaran beras limbah yang dicampur bahan kimia berbahaya.
Dalam pesan berantai tersebut menyebut bahwa Kota Pangkalan Bun menjadi salah satu tujuan peredaran beras oplosan tersebut.
Kabar yang beredar itu menyebutkan bahwa produsen beras UD Widodo yang beralamat di Jalan Sultan Agung, Desa Pringu, Kecamatan Bululawang digerebek tim satgas pangan Polres Malang.
Beras limbah berasal dari Jombang kemudian diproses secara kimia serta dikemas menjadi beberapa merk antara lain merk Jagung Emas dan Tomat.
Kasi Bina Usaha Perdagangan dan Pemasaran Disperindagkop UKM dan Pasar Muhammad Agusta Wijaya mengakui bahwa kabar penggerebekan itu memang benar, namun waktu kejadiannya tahun 2017 silam.
“Informasi yang kami terima bahwa produsen beras yang mengandung bahan kimia adalah informasi yang keliru, memang tahun 2017 gudang UD Widodo pernah digerebek, tapi Labfor Polda Jatim tidak menemukan kandungan kimia dalam beras tersebut,” terangnya.
Dengan fakta tersebut Agusta tidak memahami kenapa pesan WhatsApp terkait hal itu terus saja beredar hingga saat ini.
Untuk itu ia berharap agar masyarakat bisa lebih bijak saat mendapatkan pesan berantai tersebut dan tidak ikut menyebarkannya karena informasi tersebut tidak benar dan menyesatkan.
“Harusnya masyarakat dapat mengecek kebenaran informasi tersebut, bisa di cek di internet dan saya harap tidak meneruskan pesan berantai tersebut,” pungkasnya. (tyo/sla)