SAMPIT, radarsampit.com – Awan di Kota Sampit pada Kamis (7/9) terpantau suram sejak pagi hingga sore. Sebagian masyarakat menyebut hal itu karena kabut asap. Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandara Haji Sampit memastikan kondisi itu karena cuaca Sampit yang cerah berawan.
”Kondisi cuaca hari ini (kemarin, Red) cerah berawan dan dari pantauan observasi kami di BMKG Kotim, dalam beberapa hari terakhir tidak ada fenomena asap di wilayah sekitar Kantor BMKG Kotim,” kata Prakirawan Cuaca BMKG Kotim Rahmat Wahidin Abdi, Kamis (7/9/2023).
Selama tiga hari ini, cuaca di Kota Sampit dan sekitarnya juga diguyur hujan ringan dengan durasi singkat. Hal itu cukup membantu mengurangi kabut asap yang terjadi selama lebih dari sebulan.
”Sesuai prediksi tiga hari lalu, cuaca di Kota Sampit diprediksi terjadi hujan ringan dengan durasi singkat, namun kemungkinannya kecil. Tiga hari ini memang ada terjadi hujan ringan dan untuk hari ketiga ini, dari pengamatan kami hujan ringan terjadi pada jam 09.30-11.00 WIB yang tersebar di wilayah Kota Sampit. Dalam beberapa hari ke depan, cuaca diprediksi cerah berawan,” katanya.
Meskipun hanya hujan ringan, hal itu dapat membantu mengurangi titik panas di Kotim yang per 7 September 2023 ini menurun menjadi 29 titik. Begitu pula nilai Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Kotim sudah turun diangka 60 PM 2,5 yang artinya kualitas udara di Kotim berada pada kategori kurang sehat.
Kendati demikian, nilai ISPU selama beberapa hari ini jauh lebih baik dibandingkan 3 September lalu, yang sempat mencapai angka lebih dari 150 PM 2,5 atau dinyatakan sangat tidak sehat.
Guyuran hujan dari langit juga membantu mengurangi amukan api yang hampir setiap hari menyala, membakar lahan di belasan titik Kota Sampit.
”Laporan kejadian kebakaran lahan yang ditangani tim BPBD hanya dua titik lokasi di Jalan Bumi Ayu dan Sawit Raya. Hujan cukup membantu mengurangi kejadian kebakaran, yang biasanya sebelum terjadi hujan, sehari bisa lebih dari 10 titik lokasi kejadian kebakaran yang ditangani,” kata Multazam, Kepala Pelaksana BPBD Kotim. (hgn/ign)