PALANGKA RAYA, radarsampit.com – Jagat maya di Kalimantan Tengah beberapa hari terakhir dihebohkan dengan sebuah video yang memperlihatkan keributan di sebuah kafe disertai aktivitas yang dinilai menyimpang. Warga internet ramai-ramai menyebutnya sebagai sarang LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender).
Kehebohan tersebut langsung direspons aparat terkait. Unsur pemerintahan, Kapolsek Sebangau, dan TNI mendatangi kafe yang berlokasi di Jalan Mahir Mahar tersebut untuk memastikan kebenarannya.
Setelah diklarifikasi, pemilik kafe, Suel, membantah keras tempat usahanya merupakan sarang LGBT. ”Kafe ini bukan sarang LGBT. Hal itu sama sekali tidak benar,” katanya kepada wartawan, Rabu (28/9).
Suel menjelaskan, situasi yang ramai di video itu karena ada pengunjung yang ribut dan akan berkelahi. Pengunjung lainnya ada yang ingin melerai. Karena itulah terekam adegan sesama pria ada yang pegangan tangan dan mengelus pundak pria lain. Hal itu sebagai upaya meredam emosi.
”Hal yang dibilang LGBT itu karena ada yang mengelus punggung dan pengunjung yang terlihat bisik-bisik, karena saat itu musiknya terlalu nyaring, sehingga jika bicara jauh tidak kedengaran. Makanya mendekat ke kuping. Jadi, bukan berciuman dan bukan praktik LGBT. Saya tidak terima dengan tuduhan itu. Saya pun ada di lokasi tersebut,” ujarnya.
Suel menambahkan, pemberitaan dan informasi yang beredar tidak benar. Dia sangat keberatan dengan tudingan tersebut. Hal itu dinilai sangat merugikannya. Bukan hanya nama baik, tetapi juga pendapatan dan pengunjung kafenya.
”Jika itu benar, saya tidak akan menutupi, tetapi nyatanya hal tersebut sangat tidak benar dan bukan sarang LGBT. Kalau benar, silakan saja informasikan, tetapi itu kan tidak benar. Makanya harusnya dicek benar-benar. Jangan hanya menyimpulkan tanpa menemukan kebenarannya,” ujarnya.
Suel menegaskan, dirinya berani melakukan sumpah adat terkait pernyataannya. Di sisi lain, dia juga menyebut tudingan kafenya sebagai sarang LGBT merupakan pencemaran nama baik.