Kalteng Masuki Peralihan Musim, Rawan Cuaca Ekstrem

Waspadai Petir dan Angin Kencang

Cuaca-Ekstrem_Hendra-EkaJawa-Pos_Jawa-Pos-1-229-750x501
ilustrasi cuaca ekstrem (jawapos.com)

PALANGKA RAYA, radarsampit.com – Anomali cuaca yang terjadi dalam beberapa hari belakangan menjadi penanda musim akan segera beralih. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalteng memprediksi wilayah Kalteng akan memasuki peralihan musim dari kemarau ke penghujan pada awal Oktober.

Prakirawan Cuaca BMKG Kalteng Renianata, Minggu (6/10), mengatakan, meningkatnya intensitas hujan di beberapa wilayah Kalimantan Tengah menandakan telah masuknya musim pancaroba.

Bacaan Lainnya

”Berdasarkan data, pengamatan curah hujan di Kalteng hingga update terakhir tanggal 1 Oktober 2024, seluruh wilayah Kalteng masih musim kemarau. Diprediksi di akhir Okober seluruh wilayah Kalteng sudah memasuki musim hujan. Saat ini dapat dikatakan adalah fase proses pergantian musim atau masa pancaroba,” jelasnya.

Renia menjelaskan, wilayah Kalteng yang akan memasuki musim hujan lebih awal, yaitu sebagian kecil Katingan bagian tengah, Kotawaringin Timur bagian utara, sebagian Seruyan bagian utara, sebagian besar Lamandau bagian tengah hingga utara, sebagian kecil Sukamara bagian utara, dan sebagian kecil Kotawaringin Barat bagian utara.

Baca Juga :  Sembilan ABK Selamat dari Amukan Cuaca

Kemudian, Barito Utara bagian selatan, sebagian Barito Selatan bagian utara, Kotawaringin Timur bagian tengah, Seruyan bagian tengah, Kotawaringin Barat bagian tengah, Lamandau bagian selatan, dan Sukamara bagian tengah hingga utara.

Renianata menuturkan, selama periode pancaroba, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem yang biasa ditandai cuaca yang tidak menentu.

Potensi tersebut, seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai kilat maupun petir. Termasuk angin kencang hingga angin puting beliung.

”Musim peralihan itu terdapat banyak sekali pertumbuhan awan CB atau awan comulonimbus. Awan ini bisa menyebabkan angin kencang, kemudian petir,” ujarnya.

Selain itu, dia juga mengingatkan dampak bencana yang ditimbulkan, seperti genangan air, banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang. (sbn/ign)



Pos terkait