Kampung Haji BPKH, Hunian Tetap Korban Tanah Bergerak Sukabumi

Dikira Perumahan, Banyak Orang Tanya Unit Kosong

Kampung BPKH
FASILITAS LENGKAP: Warga melintas di Kampung Haji BPKH Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (14/9). (MIFTAHUL HAYAT/JAWA POS)

Berkali-kali mereka melakukan dengar pendapat bersama jajaran Pemkab Sukabumi. Apalagi, warga mulai merasa hidup tidak nyaman di dalam huntara. Sebab, jumlah warga semakin banyak. Ada anggota anyar yang baru lahir.

’’Akhirnya ada angin segar,’’ katanya.

Pada 2023, mereka dipertemukan dengan DT Peduli sebagai mitra kemaslahatan BPKH.

Tahun itu juga ada kesepakatan pembangunan huntap untuk warga Kampung Gunung Batu. Urusan pembiayaan menggunakan dana kemaslahatan BPKH yang bersumber dari hasil pengelolaan dana abadi umat (DAU) di BPKH.

Kemudian, Pemkab Sukabumi bertugas melakukan pengerasan lahan serta penyediaan drainase. Lahan yang digunakan berstatus hak guna usaha (HGU) milik pemerintah.

’’Pembangunan rumahnya dilakukan secara gotong royong oleh warga penghuni sendiri,’’ tuturnya.

Setelah dilakukan pendataan final, total terdapat 161 KK. Tetapi, rumah yang dibangun 129 unit saja. Sebab, ada beberapa yang tinggal dalam satu dokumen KK.

Setiap KK mendapatkan lahan seluas 7 x 13 meter dengan ukuran bangunan 5 x 7 meter. Ruangan rumah terdiri atas dua kamar tidur dan satu kamar mandi.

Baca Juga :  Mahkamah Konstitusi Diminta Atur Rambu-Rambu Pilpres

Kemudian, satu ruang tamu yang gandeng dengan ruang keluarga yang terasa lega. Dapur ada di bagian belakang. ’’BPKH tidak membangun dapur. Jadi, warga membangun sendiri,’’ katanya.

Untuk kebutuhan air, pasokannya didapat dari sejumlah tandon yang terhubung ke satu unit sumur saja. Di dalam kompleks huntap itu juga dibangun masjid. Saking mencoloknya bangunan di Kampung Haji BPKH itu, banyak orang yang kebetulan lewat mampir untuk salat di masjid.

’’Bahkan ada yang sempat tanya, apakah masih ada unit yang kosong. Karena dikira ini perumahan umum,’’ tutur Deden, lantas tertawa.

Kepala BPKH Fadlul Imansyah bersyukur bisa membantu warga korban tanah bergerak untuk bisa tinggal di huntap yang benar-benar layak huni. Dia mengatakan, salah satu bentuk penyaluran dana kemaslahatan DAU adalah untuk penanganan bencana alam.

’’Kami berharap Kampung Haji BPKH ini dapat menjadi berkah bagi penghuninya serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya,’’ ungkapnya. (*/c19/dio/jpg)



Pos terkait